Artikel Sistem komputer

Jurusan teknik komputer adalah beberapa pekerja bayaran tertinggi di negeri ini, menurut data baru dianalisis oleh Brookings Institution.

Siswa yang lulus dengan gelar teknik di berbagai bidang dihargai dengan pekerjaan bergaji tinggi dan memiliki potensi penghasilan yang kuat sepanjang karir mereka, menurut laporan baru-baru ini dirilis. Derajat teknik top adalah kimia, aerospace dan energi sementara tanah teknik komputer sebagai tertinggi keempat gelar produktif

Ada sedikit perbedaan antara teknik komputer dan ilmu komputer, menurut Duke University Pratt School of Engineering. Teknik komputer mempelajari unsur-unsur praktis merancang dan membangun sistem komputasi sedangkan penawaran ilmu komputer lebih dengan “teoretis” komputasi.

Yang menarik dari data ini, yang disusun oleh The Hamilton Proyek di Brookings Institution, adalah tingkat detail yang berkaitan dengan bagaimana lulusan uang banyak membuat hanya dari perguruan tinggi, seluruh titik yang berbeda dari karir mereka dan selama hidupnya.

Jurusan teknik kimia dilaporkan total pendapatan tertinggi sepanjang karier mereka, topping keluar pada lebih dari $ 2,1 juta rata-rata. Jurusan teknik komputer peringkat keempat, penghasilan rata-rata $ 2.020.000 sepanjang karir mereka. Jurusan ilmu komputer peringkat 10 di antara semua jurusan dianalisis, mengakhiri karir mereka mendapatkan jumlah $ 1.670.000 rata-rata, studi ini menemukan.
“Teknik ini dipercaya menjadi kencan besar gaji tinggi kembali sejauh 1960-an dan 70-an,” kata rekan penulis Brad Hershbein, sesama tamu di Hamilton Proyek Brookings Institution, sebuah kelompok riset kebijakan publik Washington DC dan think-tank. Laporan lengkap dapat ditemukan di sini.

Selain melihat total pendapatan dari berbagai jurusan kuliah, Hershbein memeriksa distribusi gaji seluruh spektrum pekerja di bidang tersebut. Jadi misalnya, sedangkan insinyur komputer rata-rata menghasilkan $ 2.020.000 sepanjang karirnya, 10% dari jurusan teknik komputer mendapatkan lebih dari $ 3.550.000.

Jurusan kuliah lainnya, mengambil Keuangan, misalnya, memiliki pendapatan seumur hidup rata-rata lebih rendah, dalam hal ini $ 1.560.000. Namun, high-end dari jurusan keuangan telah mendapatkan lebih dari $ 4 juta sepanjang karier mereka.

Selain melihat pendapatan seumur hidup di seluruh spektrum profesional di bidang itu, Hershbein melihat gaji rata-rata berpenghasilan seluruh berbagai tahap karir mereka. Insinyur komputer memiliki gaji awal rata-rata $ 49.200, Hershbein ditemukan. Dalam tahun kemudian komputer karir mereka lulusan teknik bisa mendapatkan $ 102.700 per tahun. Untuk ilmu komputer, angka-angka ini sedikit lebih kecil, seperti yang terlihat pada grafik di atas.

Data menunjukkan bahwa teknik komputer dan ilmu komputer adalah besar menguntungkan datang sebagai perguruan tinggi dan universitas di seluruh negeri melaporkan meningkatnya minat dalam jurusan komputasi. Pendaftaran untuk program ilmu komputer meningkat 22%, menurut departemen 123 di seluruh negeri, Asosiasi Riset Computing baru-baru ini melaporkan.

Hershbein menggunakan data dari Biro Sensus Amerika Serikat dikumpulkan dari antara tahun 2009 dan 2012; Data 2013 akan segera dirilis.

http://www.networkworld.com/article

Tugas Sistem Kecerdasan Buatan : Rangkuman Materi 2

Nama : Rachmat Solihin

NPM : 25112834

Prinsip Dasar Antar Muka

1.Handshaking and Protocol

Handshaking dalam interface adalah pertukaran signal yang ditentukan saat hubungan dilakukan antara dua terminal. Namun jika dalam telepon , pertukaran antara dua modem dan persetujuan yang mengatur siapa yang duluan menyambung telepon. Karena setiap modem mempunyai kemampuan berbeda , maka harus di informasikan dengan kecepatan transmisi yang tinggi. Dan handshaking mempunyai tahap sinkronisasi dengan 2 bidang yaitu Hardware dan Software

  1. Handshaking Hardware

Teknik untuk menentukan alir data ke suatu alat penghubung yang dilaksanakan oleh kawat terpisah

  1. Handshaking Software

Transmisi data ekstra dalam suatu saluran untuk mengendalikan alat yang mengirimkan data di dalam arah yang lain . (Control S dan Control Q).

Protokol adalah suatu peraturan dan prosedut untuk bertukar data dari satu terminal ke terminal lainnya . Fungsi protokol hanya mengatur signal yang di peroleh melalui proses handshaking.

  1. BUS INTERFACING

Alur atau Bus tempat berbagai jenis informasi berbasis  microcomputer di atur kelayakan atas unsur unsurnya . Bus biasanya digolongkan dalam pemilihan waktunya , Tak Serempak , Synchronus , dan asynchronus . Secara Umum ada tiga jenis keterlambatan dalam suatu sistem digital : Logika , Kapasitif dan waktu pemindahan.

Penundaan kapasitif disebabkan oleh muatan kapasitf pada keluaran dari suatu unsur logika.

Waktu pemindahan adalah waktu isyarat yang digital untuk bepergian sepanjang suatu kawat atau papan sirkuit yang dicetak melacak.

Bus menghubungkan semua komponen dalam unit mikrokomputer . Ada tiga tipe bus yaitu :

  • Data Bus (Bus – D) :

Bus dengan delapan penghantar, data dapat diteruskan dalam arah bolak – balik(lebar 8 bit ) yaitu mikroprosesor ke unit memori

  • Control Bus ( Bus – C ) :

Meneruskan sinyal sinyal yang mengatur masa aktif modul mikrokomputer yang sesuai dengan yang diinginkan menurut kondisi kerja.

  • Address bus (Bus – A) :

Meneruskan alamat (misal alamat 16 bit). Dari penyimpan atau dari saluran masukan/keluaran yang diaktifkan pada saat tertentu

Kalimat proposisi dan Penalaran

Proposisi adalah istilah  untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh atau Netral. Atau disebut suatu kalimat harus dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya.  Singkatnya, proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah. (NETRAL)

-Tunggal dan Majemuk

Berdasarkan bentuknya, dibagi  menjadi dua kategori: tunggal dan majemuk.  Proposisi Tunggal hanya mengungkap satu pernyataan saja ,yaitu hanya = satu subjek dan satu predikat (kalimat tunggal).  Contohnya : “Ibu Mandi”,dalam kalimat tersebut hanya terdapat satu subjek, yakni “Ibu”, sedang predikatnya berupa “Mandi”.  Kalau Proposisi Majemuk, proposisi ini dibentuk dari gabungan dua proposisi tunggal atau lebih dimana kalimat pernyataan ini sekurang-kurangnya didukung dua pola kalimat.  Misalnya seperti kalimat “Setiap warga negara harus menyadari hak dan tanggung jawabnya”.

Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.

Induktif dan Deduktif

Penalaran dibagi dua :

Penalaran Induktif adalah Proses yang berpangkal dari peristiwa yang khusus yang dihasilkan berdasarkan hasil pengamatan empirik dan mengjasilkan suatu kesimpulan atau pengetahuan yang bersifat umum.

Contoh penalaran induktif : kucing berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. kelinci berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Panda berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.

Kesimpulan : semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.

Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

referensi :

http://id.wikipedia.org/wiki/Proposisi

http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran

TUGAS SOFT SKILL BAHASA INDONESIA

NAMA : RACHMAT SOLIHIN

NPM : 25112834

KELAS : 3KB05

Bahasa Indonesia adalah alat pemersatu bangsa Indonesia yang memiliki banyak perbedaan, baik dari segi suku, agama, ras, adat istiadat dan budaya yang masing-masing memiliki bahasa daerah tersendiri. Oleh karena itu, keberadaan bahasa Indonesia sangatlah penting bagi masyarakat Indonesia itu sendiri. Bahasa Indonesia merupakan penunjang aktivitas masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Bahasa Indonesia tidak saja bermanfaat sebagai bahasa perantara dan bahasa resmi, tetapi juga berfungsi sebagai sarana pemersatu bangsa. Sebagai sarana pemersatu dan alat yang digunakan masyarakat Indonesi untuk melakukan interaksi sosial, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang memiliki peranan vital untuk menumbuhkan rasa persatuan antara masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia telah berhasil mempersatukan beragam suku di Indonesia yang biasanya bertutur dengan bahasa daerahnya masing-masing. Dengan demikian, sekiranya dapat dikatakan pula bahwa bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek yang memiliki pengaruh terhadap kondisi sosial maupun politik bangsa Indonesia.

Kalau kita cermati, sebenarnya ada satu lagi fungsi bahasa yang selama ini kurang disadari oleh sebagian anggota masyarakat, yaitu sebagai alat untuk berpikir. Seperti kita ketahui, ilmu tentang cara berpikir adalah logika. Dalam proses berpikir, bahasa selalu hadir bersama logika untuk merumuskan konsep, proposisi, dan simpulan. Segala kegiatan yang menyangkut penghitungan atau kalkulasi, pembahasan atau analisis, bahkan berangan-angan atau berkhayal, hanya dimungkinkan berlangsung melalui proses berpikir disertai alatnya yang tidak lain adalah bahasa.

Sejalan dengan uraian di atas dapat diformulasikan bahwa makin tinggi kemampuan berbahasa seseorang, makin tinggi pula kemampuan berpikirnya. Makin teratur bahasa seseorang, maka makin teratur pula cara berpikirnya. Dengan berpegangan pada formula itulah, dapat dikatakan bahwa seseorang tidak mungkin menjadi intelektual tanpa menguasai bahasa. Seorang intelektual pasti berpikir, dan proses berpikir pasti memerlukan bahasa.

Namun pada saat perubahan zaman serpti saat ini penggunaan bahasa baru yang tidak sesuai faedah bahasa sering digunakan dikarenakan dianggap lebih sesuai dengan hasrat seseorang yang mengucapkan bahasa “gaul” mereka . oleh karna itu kata kata Gaul dan alay Jaman Sekarang sangat booming. Contohny

Kepo

Kepo artinya orang yang selalu mau tahu urusan orang lain

dalam segala hal.

Contohnya nih yaa, “Cantik, namanya siapa? Kamu anak SMU

Primadona itu ya? Yang kalo berangkat sekolah dianter abang

kamu itu kan? Boleh minta nope nya nggak ni? Blablablaa.” Dan si

cewek pun jawab, “KEPO banget sih lo jadi orang!”

Yah, begitulah, kurang lebih. Hohoho.

Kamseupay

Siapa sih yang nggak kenal kata ini? Kamseupay adalah singkatan

dari kampungan sekali udik payah.

Jadi kalo ada teman kamu yang ngatain kamu kamseupay,

langsung jawab aja yaa “Masalah buat elloo?!?” Wkwk 😀

Kamsud

Ada yang tahu artinya kamsud? Maksudnya apa sih? Kamsud

artinya tak lain adalah maksud. Cuman pembalikan konsonan aja.

Kamsud = maksud. Paham kan? 🙂

Kece

Kece. Hmm, kedengarannya nggak asing. Pasti udah pada tahu

kan ya? Yupp. Kece itu istilah yang dipakai buat menggambarkan

kalau seseorang itu keren. Atau bisa dibilang, kece itu istilah lain

dari keren.

Misalnya, “Cowok yang nggak ngerokok ituuu, kece banget

nggak sih?” Nah!

Kicep

Apaan tuh kicep? Hm, jadi begini. Kicep itu artinya diam atau

mematung. Istilah kicep biasanya dipakai kalo seseorang itu malu,

atau nggak tahu apa yang musti dilakuin.

Contohnya, “Sumpah langsung kicep gue begitu dengar kalo

mereka jadian!”

Mungkin, bisa dibilang, kicep itu istilah lain dari speechless. Hehe.

Koplak

Koplak ini diadaptasi dari bahasa jawa. Artinya kurang lebih

adalah lucu atau gokil. Tapi bahasanya agak lebih kasar, jadi agak

terkesan menghina.

Misalnya, “Woo tu anak koplak banget sumpah, siang bolong

begini pakai jas hujan.”

Ciyus

Nah loh, apa sih sebenarnya maksud kata-kata ini. Kayaknya

nggak asing banget, tapi maksudnya apaan? Ciyus itu,

maksudnya serius. Cuman pengucapannya dibikin sok imut gitu.

Duh malah kayak anak latihan ngomong yah? Ciyus deh. Wkwk.

Kurang lebih nya seperti itu bahasa yang baru mereka ciptakan dari komunitas mereka sendiri dan lebih spesifik pada maksud maksud tertentu.

“Bahasa Itu Menunjukkan Bangsa”. Dari kutipan tersebut sudah jelas bahwa cara masyarakat menggunakan bahasa menunjukkan cara berfikir masyarakat. Mengapa demikian? Karena bahasa adalah hasil dari sebuah pemikiran. Seperti dikatakan Stephen R Covey, seorang pakar psikologi menyatakan, bahwa suatu ucapan (hasil bekerjanya lidah dan bibir) itu terlahir sebagai hasil dari proses berfikir (pikiran).

Setidaknya ada 5 hal yang harus digarisbawahi tentang bagaimana masyarakat Indonesia menggunakan bahasanya. Diantaranya sebagai berikut :

  1. Bahasa global yang menggejala

Pengaruh yang sangat dirasakan oleh kita adalah bagaimana bahasa menjadi terpengaruh. Pengaruh yang timbul salahsatunya tampak dalam penggunaan bahasa yang bercampur-campur baik itu bahasa Indonesia dengan bahasa daerah, bahasa Indonesia dengan bahasa asing bahkan penggunaan bahasa Indonesia disampur dengan bahasa daerah dan bahasa asing. Contoh sederhananya adalah bagaimana pemuda di kota menggunaka kata “Gue” dan “Loe”sebagai penggati “saya” atau “aku” dan “kamu”. Gejala ini ternyata tidak hanya terjadi di kota besar. Pengaruh ini sampai ke pelosok-pelosok negeri akibat derasnya arus informasi. Tidak hanya sampai disini. Bahasa Indonesiapun kerap kali digabungkan dengan bahasa Inggris.

  1. Bahasa “Asal Nyambung”

Alasannya bahasa adalah alat komunikasi jadi tidak perlu dipersulit bagaimana cara menggunakannya. Padahal bahasa lebih dari sekedar alat komunikasi. Jauh dari itu Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan. Oelh karna itu sikap bangga terhadap bahasa Indonesia harus ditumbuhkan di setiap dada orang Indoensia. Namun kenyataan yang terjadi adalah banyak diantara Mereka menggunakan bahasa Indonesia “asal orang mengerti”. Muncullah pemakaian bahasa Indonesia sejenis bahasa prokem, bahasa plesetan, dan bahasa jenis lain yang tidak mendukung perkembangan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

  1. Penggunaan bahasa asing yang tidak tepat

Masalah yang tidak kalah besar yang dihadapi bahasa Indonesia saat ini adalah merebaknaya penggunaan bahasa asing. Penggunaan bahasa asing yang cukup dominan di negeri ini menyebabkan kita bertanya-tanya, apa kekurangan bahasa Indonesia sehingga kita harus menggunakan bahasa asing dengan mentah-mentah. Penggunaan bahasa asing ini bukan hanya pada bahasa tulis seperti yang banyak tertera pada nama-nama mal, perumahan, berbagai merk produk, dan lain sebagainya. Namun juga penggunaan bahasa asing dalam berbahasa lisan. Kita bisa melihat setiap hari ditelevisi banyak tokoh publik menggunakan bahasa asing.

  1. Sikap tak acuh dalam berbahasa Indonesia

Dengan sedemikian kencangnya arus perubahan zaman. Pengguna bahasa Indonesia belum sampai pada titik kesadaran menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Seperti yang dikatakankan oleh Sitor Situmorang bahwa orang Indonesia ’malas’ untuk mencari padanan kata dan istilah asing, istilah yang ada diserap mentah-mentah. Hal ini ditegaskan lagi oleh pernyataan Franz Magnis Suseno S.J., menurutnya salah satu faktor yang menyebabkan rata-rata orang Indonesia buruk dalam berbahasa Indonesia adalah sifat malas berpikir untuk mencari kata-kata yang tepat dan benar sesuai kaidah dalam bahasa Indonesia. Keadaan ini menyebabkan bahasa Indonesia mengalami perkembangn  yang tidak menggembirakan. Bila sikap ini tidak segera diubah maka bukan tidak mungkin kedepannya bahasa Indonesia akan menjadi bahasa pasaran yang tidak memiliki identitas.

  1. Meluapnya Bahasa Eufisme dan Sarkasme

Satu lagi yang menyebabkan bahasa Indonesia semakin terpuruk adalah banyaknya penggunaan bahasa-bahasa eufisme yang berbau muatan politis dan merebaknya bahasa-bahasa sarkaseme yang membuat citra bangsa Indonesia sebagai bangsa yang tidak bermoral. Para politisi yang menggunakan bahasa eufisme untuk mengalihkan perhatian rakyat pada kenyataan sesungguhnya menyebabkan bangsa Indonesia menjadi karakter bangsa pembohong. Bagaimana tidak ketika bahasa dijadikan jembatan untuk menipu rakyat. Lalu korelasinya dimana. Pemimpin dalam hal ini pemerintah adalah cermin dari karakter bangsa. Jadi setiap tindakan dan perbuatan mereka akan menjadi contoh bagi siapapun yang dipimpinnya. Satu lagi yang amat memperihatinkan adalah bahasa sarkasme, yaitu bahasa-bahasa kasar yang digunakan untuk menghujat orang atau lembaga lain seperti Ungkapan-ungkapan maling, preman politik, biang kerok, Presiden segera dibawa ke Psikiater, Presiden bohong, gak dadi presiden gak pathe’en, Presiden Tak Jewer, negeri seperti keranjang sampah, institusi busuk dan sebagainya muncul di kalangan politisi negeri ini

DAFTAR PUSTAKA

http://sugiartha26.wordpress.com/2012/10/06/fungsi-dan-peranan-bahasa-indonesia-dalam-kegiatan-sehari-hari/

http://prezi.com/8d5umslwfhkv/fenomena-penggunaan-bahasa-gaul/

http://studentsite.gunadarma.ac.id/index.php/site/login

Latihan BAB 6 IMK

BAB 6 / LATIHAN

Model Penggunaan Dalam Desain

Latihan 6.1

Membuat deskripsi GOMS dari tugas salinan fotokopi kertas dari

jurnal. Membahas isu penutupan dalam hal deskripsi GOMS Anda.

Jawaban

Salah satu deskripsi GOMS kemungkinan hirarki Tujuannya untuk tugas ini diberikan di bawah. Jawaban akan bervariasi tergantung pada asumsi tentang mesin fotokopi digunakan sebagai model untuk latihan. Dalam contoh ini, kita akan mengasumsikan bahwa artikel ini adalah untuk disalin satu halaman pada satu waktu dan bahwa sampul di atas permukaan gambar mesin fotokopi harus di tempat sebelum salinan yang sebenarnya dapat dibuat.

TUJUAN: FOTOKOPI-KERTAS

TUJUAN: MENEMUKAN – ARTIKEL

TUJUAN: FOTOKOPI-HALAMAN ulangi sampai tidak ada lagi halaman

TUJUAN: MENGORIENTASIKAN-HALAMAN

BUKA-TUTUP

PILIH-HALAMAN

POSISI-HALAMAN

TUTUP-SAMPUL

TUJUAN: VERIFIKASI-SALIN

MENEMUKAN-LUAR-ALAS

MEMERIKSA-SALIN

TUJUAN: MENGUMPULKAN-SALIN

MENEMUKAN-LUAR-ALAS

HAPUS-SALIN (tujuan bagian luar puas!)

TUJUAN: AMBIL-JURNAL

BUKA-TUTUP

HAPUS-JURNAL

CLOSE-SAMPUL

Model Pengguna dalam Desain

Masalah penutupan yang muncul dalam contoh ini terjadi ketika salinan artikel akan dihapus dari mesin fotokopi keluar trayyang memuaskan tujuan keseluruhan untuk tugas. Dalam uraian di atas, bagaimanapun, artikel jurnal asli masih di atas permukaan pencitraan mesin fotokopi, dan penutup telah terpasang. Pengguna bisa dengan mudah melupakan untuk menghilangkan jurnal. Bagaimana prosedur salinan fotokopi direvisi untuk menghilangkan masalah ini? Salah satu jawabannya adalah untuk memaksa tujuan AMBIL-JURNAL untuk satis ® ed sebelum MENGUMPULKAN-SALINAN.

Latihan 6.2

Mengingat penjelasan CCT aturan MASUKKAN-SPASI-2 dibahas dalam Bagian 6.3.2:

(MASUKKAN-SPASI-2

JIKA (DAN (TEST-TUJUAN spasi masukkan)

(TEST-KURSOR% GARIS% COL))

KEMUDIAN ((LAKUKAN-TOMBOL `I ‘)

(LAKUKAN-TOMBOL SPASI)

(LAKUKAN-TOMBOL ESC)

(HAPUS-TUJUAN spasi masukkan)))

Seperti yang kita bahas, ini sudah proceduralized, yaitu, aturan adalah aturan ahli. Penulisan aturan baru `pemula ‘di mana tiga penekanan tombol tidak proceduralized. Artinya, Anda harus memiliki aturan terpisah untuk masing-masing tujuan kombinasi tombol dan cocok (seperti DAPATKAN-KE-MASUKKAN-MODE) ke ® kembali tersebut.

Jawaban

(MASUKKAN-SPASI-MULAI-MENGATUR-MODE

JIKA (DAN (TEST-TUJUAN spasi masukkan)

(TEST-KURSOR% GARIS% COL)

(TEST-CATATAN dalam mode perintah))

KEMUDIAN ((TAMBAHKAN-TUJUAN masuk ke mode penyisipan)))

(MASUKKAN-SPASI-SELESAI-MENGATUR-MODE

JIKA (DAN (TEST-TUJUAN spasi masukkan)

(TEST-TUJUAN masuk ke mode penyisipan))

KEMUDIAN ((LAKUKAN-TOMBOL `I ‘)

(TAMBAHKAN-CATATAN dalam mode masukkan)

(HAPUS-TUJUAN masuk ke mode penyisipan)))

(MASUKKAN-SPASI-DOIT

JIKA (DAN (TEST-TUJUAN spasi masukkan)

(TEST-CATATAN dalam mode masukkan)

(TEST-KURSOR% GARIS% COL))

KEMUDIAN ((LAKUKAN-TOMBOL SPASI)

(TAMBAHKAN-TUJUAN masuk ke modus perintah)))

(MASUKKAN-SPASI-BERSIHKAN-ATAS

JIKA (DAN (TEST-TUJUAN spasi masukkan)

(TEST-CATATAN dalam mode masukkan)

(TEST-TUJUAN masuk ke modus perintah))

KEMUDIAN ((LAKUKAN-TOMBOL ESC)

(HAPUS-TUJUAN masuk ke modus perintah)

(HAPUS-TUJUAN spasi masukkan)

(HAPUS-CATATAN dalam mode masukkan)

(TAMBAHKAN-CATATAN dalam mode perintah)))

Latihan 6.3

Lakukan analisis tingkat kombinasi tombol untuk membuka aplikasi dalam antarmuka desktop yang penglihatan menggunakan mouse sebagai perangkat penunjuk, membandingkan setidaknya dua metode yang berbeda untuk melakukan tugas. Ulangi latihan menggunakan trackball. Diskusikan bagaimana analisis akan berbeda untuk berbagai posisi dari trackball dibandingkan dengan keyboard dan perangkat menunjuk lainnya.

Jawaban

Kami menyediakan analisis tingkat kombinasi tombol selama tiga metode yang berbeda untuk meluncurkan aplikasi pada desktop visual. Metode ini dianalisis untuk konvensional satu buttonmouse, trackball yang dipasang jauh dari keyboard dan satu dipasang dekat dengan keyboard. Perbedaan utama antara kedua adalah bahwa trackball yang kedua tidak memerlukan reposisi eksplisit tangan, yaitu, tidak ada waktu yang dibutuhkan untuk homing tangan antara perangkat penunjuk dan keyboard.

Metode 1: Double klik pada ikon aplikasi.

 

Steps Operator Mouse Trackball1 Trackball2

1. menggerakkan tangan dgn mouse H[mouse] 0.400 0.400

0.000

 

2. mouse untuk ikon P[untuk ikon] 0.6641.113 1.113

 

3. klik dua kali 2B[klik] 0.400 0.400 0.400

4. kembali ke keyboard H[kbd] 0.400 0.400 0.000

Jumlah 1.864 2.313 1.513

 

 

Model Pengguna dalam Desain

 

Metode 2: Menggunakan kunci akselerator

 

 

Steps Operator Mouse Trackball1 Trackball2

1. menggerakkan tangan dgn mouse H[mouse] 0.400 0.400

0.000

 

2. mouse untuk ikon P[untuk ikon] 0.6641.113 1.113

 

3. klik untuk memilih B[klik] 0.200 0.200 0.200

    1. berhenti sebentar M 1.350 1.350 1.350

      5. kembali ke keyboard H[kbd] 0.400 0.400 0.000

      6. tekan akselerator K 0.200 0.200 0.200

Jumlah 3.214 3.663 2.763

 

 

Metode 3: Menggunakan menu

 

 

Steps Operator Mouse Trackball1 Trackball2

1. menggerakkan tangan dgn mouse H[mouse] 0.400 0.400

0.000

 

2. mouse untuk ikon P[untuk ikon] 0.6641.113 1.113

 

3. klik untuk memilih B[klik] 0.200 0.200 0.200

4. berhenti sebentar M 1.350 1.350 1.350

5. mouse untuk menu Berkas P 0.664 1.113 1.113

6. menu pop-up B[down] 0.100 0.100 0.100

7. tarik untuk membuka Pdrag 0.713 1.248 1.248

8. pelepasan mouse B[up] 0.100 0.100 0.100

9. kembali ke keyboard H[kbd] 0.400 0.400 0.000

Jumlah 4.591 6.024 5.224

 

 

 

Latihan 6.4

 

Salah satu asumsi yang mendasari diprogram model pengguna ap-proach adalah bahwa mungkin untuk memberikan algoritma menggambarkan perilaku pengguna dalam berinteraksi dengan sistem. Mengambil posisi ini yang ekstrim, memilih beberapa tugas bersama dengan sistem interaktif yang akrab (misalnya membuat kolom angka dalam spreadsheet dan menghitung jumlahnya, atau tugas lain yang dapat Anda pikirkan) dan menggambarkan algoritma yang dibutuhkan oleh pengguna untuk mencapai tugas ini. Tuliskan deskripsi dalam kode semu. Apakah kegiatan ini menyarankan perbaikan dalam sistem?

 

Jawaban

 

Ini adalah latihan yang cukup terbuka, sehingga tidak ada model jawaban yang disediakan.

):)

every minute , i dont care to waste my time to think about how stupid i am , seeing a rain , make understand how priceless she is , yes , im a trouble maker , 1 by 1 sorry that i beg from her , as ussualy make her down and bored on me . just cause tired of my routine and everything get blame on her even i didnt realize it , but when rain comes down , i always get a view how dark a cloud is , and how strong the thunder its , and  how clear the light is , how priceless she is , how she make me  feel warm from the cold , and how i dont wanna lost her , bii , i dont wanna promis that just can make you cry again , im sorry for all my bad belakangan ini , i just promise for be a better person that can make you proud bii , i love you so as the first as i do , as you hold me in the cold , and im so sorry i cant sleep , i just need you closely , love you bii ♥

still awake this morning , wanna try to remember anything about us from it begin …

kenal , greencake , konflik , suka , sayang , cinta , and sekarang kita punya perasaan yang lebih dari cinta yan terkadang kita masih selalu gak percaya sama perasaan itu , but we must belive it , it come by itself , dan myfeeling said that it was the truth , and youre the best person in my life . So comfort and warm with you….. trough all of trouble ..

ahh trouble , nggak , itu nggak masalah , for me ,. true love its our destination , we must belive it , fight for it and keep it in our heart . Just you and me , we will make it … together .. and i promise  , i love you more and more . .

and its only you honey , only you , no one else ..

always

@vinithaswr

Night Memory Of You

ILMU SOSIAL DASAR BAB 6,7,8,9,10 = Pelapisan Sosial & Kesamaan Derajat; Masyarakat Pedesaan & Perkotaan; Pertentangan Sosial & Integrasi Masyarakat; Ilmu Pengetahun Teknologi & Kemiskinan; Agama dan Masyarakat

VI. Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

  1. PELAPISAN SOSIAL

 

  1. pengertian pelapisan sosial

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J. Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max Weber

 

  1.  Terjadinya pelapisan sosial

1. Terjadi dengan sendirinya.
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yagn menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdaarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena sifanya yang tanpa disengaja inilah maka bentuk pelapisan dan dasar dari pada pelaisan ini bervariasi menurut tempat, waktu dan kebudayaan masyarakat dimanapun sistem itu berlaku. Pada pelapisan yang terjadi dengan sendirinya, maka kedudukan seseorang pada suatu strata tertentu adalah secara otomatis, misalnya karena usia tua, karena pemilikan kepandaian yang lebih, atau kerabat pembuka tanah, seseorang yang memiliki bakat seni, atau sakti.

2. Terjadi dengan disengaja
Sistem palapisan ini disusun dengan sengaja ditujuan untuk mengejar tujuan bersama. Didalam pelapisan ini ditentukan secar jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang. Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan kekuasaanini, maka didalam organisasi itu terdapat peraturan sehingga jelas bagi setiap orang yang ditempat mana letakknya kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dan dalam organisasi baik secar vertical maupun horizontal.sistem inidapat kita lihat misalnya didalam organisasi pemeritnahan, organisasi politik, di perusahaan besar. Didalam sistem organisasi yang disusun dengan cara ini mengandung dua sistem ialah :

– sistem fungsional : merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat, misalnya saja didalam organisasi perkantoran ada kerja sama antara kepala seksi, dan lain-lain
– sistem scalar : merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas (vertikal)

 

 

 

 

 

  1. Perbedaan sistim pelapisan dalam masyarakat

 Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup

 

Dalam sistem ini, pemindahan anggota masyarakat kelapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal istimewa. Di dalam sistem yang tertutup, untuk dapat masuk menjadi dari suatu lapisan dalam masyarakat adalah karena kelahiran. Di India, sistem ini digunakan, yang masyarakatnya mengenal sistem kasta. Sebagaimana yang kita ketahui masyarakat terbagi ke dalam :

–          Kasta Brahma : merupakan kasta tertinggi untuk para golongan  pendeta;

–          Kasta Ksatria : merupakan kasta dari golongan bangsawan dan tentara yang dipandang sebagai lapisan kedua;

–          Kasta Waisya : merupakan kasta dari golongan pedagang;

–          Kasta sudra : merupakan kasta dari golongan rakyat jelata;

–          Paria : golongan bagi mereka yang tidak mempunyai kasta. seperti : kaum gelandangan, peminta,dsb.

Bentuk konkrit daripada pelapisan masyarakat ada beberapa macam. Ada yang membagi pelapisan masyarakat seperti:

Masyarakat terdiri dari Kelas Atas (Upper Class) dan Kelas Bawah (Lower Class).

Masyarakat terdiri dari tiga kelas, yaitu Kelas Atas (Upper Class), Kelas Menengah z(Middle Class) dan Kelas Bawah (Lower Class).

Sementara itu ada pula sering kita dengar : Kelas Atas (Upper Class), Kelas Menengah (Middle Class), Kelas Menengah Ke Bawah (Lower Middle Class) dan Kelas Bawah (Lower Class

  1. BEBERAPA TEORI TENTANG PELAPISAN MASYARAKAT

Para pendapat sarjana memiliki tekanan yang berbeda-beda di dalam menyampaikan teori-teori tentang pelapisan masyarakat. Seperti           :

a)      Aristoteles membagi masyarakat berdasarkan golongan ekonominya sehingga ada yang kaya, menengah, dan melarat.

b)      Prof.Dr.Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH.MA menyatakan  bahwa selama didalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya makan barang itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat.

c)      Vilfredo Pareto menyatakan bahwa ada 2 kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu, yaitu golongan elite dan golongan non elite.

d)     Gaotano Mosoa, sarjana Italia. menyatakan bahwa di dalam seluruh  masyarakat dari masyarakat yang sangat kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas yang pemerintah dan kelas yang diperintah.

e)      Karl Marx, menjelaskan secara tidak langsung tentang pelapisan masyarakat menggunakan istilah kelas menurut dia, pada pokoknya ada 2 macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyai dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.

  1. KESAMAAN DRAJAT
  2. Persamaan Hak

tercantum dalam Universal Declraration of Human Right

  1. Persamaan Derajat di Indonesia : UUD ’45 pasal 27, 29 dan 31

Pasal 27 ayat 1 menetapkan bahwa ;Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan Pemerintahan dan wajib menjujung hukum dan pemerintahan tanpa kecuali.
Pasal 27 Ayat 2 ; hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Pasal 28 ; kemerdekaan berserikat dan berkumpul , mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan oleh Undang-Undang.
Pasal 29 ayat 2 ; Kebebasan asasi untuk memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara.
Pasal 31 ; (1) tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran (2) pemerintah mengusahakan dan menyelnggarakan suatu sistem pengajaran nasional , yang diatur dengan Undang-Undang.

  1. ELITE DAN MASSA

A. Pengertian Elite adalah Elite adalah sebuah predikat, untuk menyebut orang-orang pilihan, golongan kelas atas, kaum terkemuka’pengertian umum elite menunjukkan sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih khusus lagi elite adalah sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan  kecil yang memegang kekuasaan. Dalam cara pemakaiannya yang lebih umum elite dimaksudkan : “ posisi di dalam masyarakat di puncak struktur struktur sosial yang terpenting, yaitu posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan, aparat kemiliteran, politik, agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas.”

  1. Fungsi Elite Dalam Memegang Strategi

 

Untuk menciptakan kehidupan sosial yang teratur ,teradpat system penyisihan golongan yang mengatur pemegang kekuasaan dan aturan dalam suatu lingkup sosial dalam konteks peran dalam masyarakat. Golongan minoritas yang berada pada posisi atas secara fungsional dapat berkuasa dan menentukan dalam studi sosial dikenal dengan elite.

  1.  Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spotnan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd, tetapi yang secara fundamental berbeda dengannyadalam hal-hal yang lain. Massa diwakili oleh orang-orang yang berperanserta dalam perilaku missal seperti mereka yang terbangkitkan minatnya oeleh beberap peristiwa nasional, mereka yang menyebar di berbagai tempat, mereka yang tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan sebgai dibertakan dalam pers atau mereka yang berperanserta dalam suatu migrasi dalam arti luas.
  2. D.  Ciri Ciri Massa adalah
    1. Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tingkat kemakamuran atau kebudayaan yang berbeda-beda.
    2. Massa merupakan kelompok yang anonim, atau lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonim.
    3. Sedikit sekali interaksi atau bertukar pengalaman antara anggota-anggotanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

VII. Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

 

  1. Masyarakat Perkotaan dan Aspek Positif dan Negatif
    1. A.  Pengertian Masyarakat

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut

Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen yang dimaksudkan sebagai suatu komunitas ataupun individu yang saling membutuhkan 1 sama lain

  1. Syarat – Syarat Masyarakat

Tidak Semua masyarakat dapat dikategorikan sebagai masyarakat yang baik. Hal ini terkait dengan beberapa syarat yang harus terpenuhi sehingga suatu kelompok dapat dikategorikan sebagai masyarakat yang baik. Beberapa syarat tersebut adalah :

 

  1.  Terbentuknya suatu system sebagai acuan tindakan bagi setiap anggota masyarakat itu sendiri
  2. Rasa kesetiaan yang dianut oleh setiap anggota masyarakat pada system yang disepakati
  3. Keberadaan masyarakat tersebut lebih lama dari usia hidup anggota masyarakat itu sendiri
  4. Adanya anggota baru dari hasil reproduksi anggota masyarakat yang terlebih dahulu

 

  1. Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kotalebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.

D. Tipe Masyarakat

Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam :

– masyarakat paksaan, misalnya Negara, masyarakat tawanan, dan lain-lain

– masyarakat merdeka, yang terbagi dalam :

  1. masyarakat nature, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan, suku, yang bertalian dengan hubungan darah atau keturunan
  2. masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan, misalnya koperasi, kongsi perekonomian, gereja dan sabagainya
  3. Perbedaan Kota dan Desa
    1. Pembangunan di kota maju dan cepat, sedangkan di desarelatif lambat. sosial-budaya masyarakat kota sangat beraneka ragam, sedangkan di desa sama dan hampir semua warganya masih ada ikatan persaudaraan.
    2.  Lapangan pekerjaan di kota beragam dengan skala usaha yang besar, sedangkan di desahampir semua warganya hidup dari usaha pertanian dengan skala usaha yang kecil.
    3.  Kontrol sosial di kota adat dan tradisi kurang dapat berkembang, sehingga diperlukan perangkat hukum dan perundangan, sedangkan di desa adat dan tradisi terbentuk dan berkembang secara turun temurun .
    4. Jumlah dan arus perputaran uang di kota besar dan cepat, sedangkan di desa kecil dan lambat.
    5. Kehidupan di kota tidak dipengaruhi musim dan bencana hama, penyakit dan kekeringan , sedangkan di desa pengaruhnya sangat besar dan dapat mempengaruhi perekonomian desa.
    6.  Kelembagaan di kota sangat perlu karena tingginya jenis dan aktifitas yang ada di kota memerlukan kelembagaan dengan jumlah yang banyak dan kompleks.
    7. Wilayah kota nampak terbagi-bagi, sehingga ada wilayah untuk masyarakat elit dan ada pula perkampungan kumuh, sedangkan wilayah pedesaan orang kaya dan orang miskin hidup menyatu dan berdampingan.
    8.  Orientasi pembangunan di kota pada modernisasi dan kemajuan, sedangkan di desa masih lebih diwarnai oleh adat, tradisi dan kekeluargaan.

 

  1. Hubungan Desa dan Kota

 

Desa dan kota memang tidak dapat dipisahkan dari segi manapun.Karena hal ini sangat berkaitan dan saling bergantungan satu sama lain.Adanya hubungan timbale balik antara desa dan kota yang erat menimbulkan berbagai kebutuhan yang saling melengkapi.  Kota memerlukan hasil pertanian dan peternakan desa sebagai asupan bahan pangan setiap harinya.Jika tidak, pasti akan terjadi krisis bahan pangan yang melanda kota dan harga bahan pangan akan melambung tinggi atau paling tidak,pastinya akan mengandalkan hasil impor dari negara lain.Selain itu.kota juga membutuhkan sumber daya tenaga kerja kasar dari desa,contohnya seperti pembantu rumah tangga dan pekerja bangunan.

Demikian juga desa yang membutuhkan kota,yakni dari aspek teknologi, pendidikan, dan juga kesehatan.Dikarenakan desa tidak memilki berbagai hal tersebut, sedangakan desa membutuhkan taraf hidup yang tentunya juga harus terjamin. Kota pun menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan desa,seperti obat-obatan,alat-alat elektronik,pakaian,dan alat transportasi.Namun,dewasa ini ternyata timbul beberapa masalah yang mampu merenggangkan keseimbangan hubungan desa dan kota.Kita bisa lihat saat ini pertumbuhan penduduk baik di desa maupun di kota semakin bertambah. Sehingga mengakibatkan kekurangan lapangan pekerjaan,bahan pangan,polusi,maupun tempat tinggal.

  Maka dari itu hubungan desa dan kota harus diseimbangkan sehingga tidak menimbulkan kesenjangan satu sama lain.Diperlukan kesadaran masing-masing pihak untuk mengatasi permasalahan yang muncul.Mulai dari mencoba menciptakan lapangan pekerjaan sendiri seperti wira usaha atau loka karya.Selain itu desa dan kota juga harus membatasi tingkat konsumsi bahan pangan yang semakin menipis akibat lahan pertanian dan peternakan yang semakin sempit.Apalagi kedua belah pihak juga harus berperan dalam melestarikan lingkungan masing-masing agar terhindar dari polusi yang menghantui setiap wilayah.

 

  1. Aspek Positif dan Negatif

 

 

 

 

 

 

ILMU SOSIAL DASAR BAB 3,4&5 : INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT ; PEMUDA & SOSIALISASI ;WARGA DAN NEGARA

III. INDIVIDU , KELUARGA & MASYARAKAT

1. Individu

Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.

Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64).

Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.

Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.

Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia.

Dalam kehidupan manusia yang sosial dan tidak individualism , terdapat pertumbuhan penduduk yang berasal dari angka kelahiran penduduk dan faktor lainnya . Definisi Pertumbuhan penduduk adalah Perubahan populasi sewaktu – waktu dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukurannya .(wikipedia)

Faktor–Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk suatu negara secara umum dipengaruhi oleh faktor-faktor demografis (yang meliputi kelahiran, kematian dan migrasi) serta faktor nondemografi (seperti kesehatan dan tingkat pendidikan). Berikut ini dibahas faktor-faktor demografi yang memengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi.
a. Kelahiran (Natalitas/Fertilitas)
Secara umum angka kelahiran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu angka kelahiran kasar, angka kelahiran khusus, dan angka kelahiran umum.
1) Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR)
Angka kelahiran kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk. CBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini.

Keterangan :
CBR : Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar)
L : Jumlah kelahiran selama 1 tahun
P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun 1.000 : Konstanta
Kriteria angka kelahiran kasar (CBR) di bedakan menjadi tiga macam.
– CBR < 20, termasuk kriteria rendah
– CBR antara 20 – 30, termasuk kriteria sedang
– CBR > 30, termasuk kriteria tinggi
2) Angka kelahiran khusus (Age Specific Birth Rate/ASBR)
Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada kelompok umur tertentu. ASBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini.

Keterangan :
– ASBR : Angka kelahiran khusus
– Li : Jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu
– Pi : Jumlah penduduk wanita umur tertentu pada pertengahan tahun
– 1.000 : Konstanta
3) Angka kelahiran umum (General Fertility Rate/GFR)
Angka kelahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun dalam satu tahun. GFR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.

Keterangan :
GFR = Angka kelahiran umum
L = Jumlah kelahiran selama satu tahun
W(15 – 49) = Jumlah penduduk wanita umur 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun.
1.000 = Konstanta
Besar kecilnya angka kelahiran (natalitas) dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini faktor pendorong dan faktor penghambat kelahiran.
1) Faktor pendorong kelahiran (pronatalitas)
(a) Anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
(b) Sifat alami manusia yang ingin melanjutkan keturunan.
(c) Pernikahan usia dini (usia muda).
(d) Adanya anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya, jika dibandingkan dengan anak perempuan, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak laki-laki akan berusaha untuk mempunyai anak laki-laki.
(e) Adanya penilaian yang tinggi terhadap anak, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak akan berupaya bagaimana supaya memiliki anak.
2) Faktor penghambat kelahiran (antinatalitas)
(a) Adanya program Keluarga Berencana (KB).
(b) Kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan.
(c) Adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjungan anak bagi PNS.
(d) Adanya UU perkawinan yang membatasi dan mengatur usia pernikahan.
(e) Penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan dan karir.
(f) Adanya perasaan malu bila memiliki banyak anak.
b . Angka Kematian (Mortalitas)
Angka kematian dibedakan menjadi tiga macam yaitu angka kematian kasar, angka kematian khusus, dan angka kematian bayi.
1) Angka kematian kasar (Crude Death Rate/CDR)
Angka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk dalam waktu satu tahun. CBR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.

Keterangan :
ASDR = Angka kematian kasar
M = Jumlah kematian selama satu tahun
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun
1.000 = Konstanta
Kriteria angka kematian kasar (CDR) dibedakan menjadi tiga macam.
– CDR kurang dari 10, termasuk kriteria rendah
– CDR antara 10 – 20, termasuk kriteria sedang
– CDR lebih dari 20, termasuk kriteria tinggi
2) Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR)
Angka kematian khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun. ASDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.

Keterangan :
ASDR = Angka kematian khusus
Mi = Jumlah kematian pada kelompok umur tertentu
Pi = Jumlah penduduk pada kelompok tertentu
1.000 = Konstanta
3) Angka kematian bayi (Infant Mortality Rate/IMR)
Angka kematian bayi yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi (anak yang umurnya di bawah satu tahun) setiap 1.000 kelahiran bayi hidup dalam satu tahun. IMR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.

Keterangan :
Kriteria angka kematian bayi dibedakan menjadi berikut ini.
– IMR kurang dari 35, termasuk kriteria rendah
– IMR antara 35 sampai 75, termasuk kriteria sedang
– IMR antara 75 sampai 125, termasuk kriteria tinggi
– IMR lebih dari 125, termasuk kriteria sangat tinggi
Tinggi rendahnya angka kematian penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor pendorong dan faktor penghambat.
1) Faktor pendorong kematian (promortalitas)
(a) Adanya wabah penyakit seperti demam berdarah, flu burung dan sebagainya.
(b) Adanya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan sebagainya.
(c) Kesehatan serta pemenuhan gizi penduduk yang rendah.
(d) Adanya peperangan, kecelakaan, dan sebagainya.
(e) Tingkat pencemaran yang tinggi sehingga lingkungan tidak sehat.
2) Faktor penghambat kematian (antimortalitas)
(a) Tingkat kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat yang sudah baik.
(b) Negara dalam keadaan aman dan tidak terjadi peperangan.
(c) Adanya kemajuan iptek di bidang kedokteran sehingga berbagai macam penyakit dapat diobati.
(d) Adanya pemahaman agama yang kuat oleh masyarakat sehingga tidak melakukan tindakan bunuh diri atau membunuh orang lain, karena ajaran agama melarang hal tersebut.
c . Migrasi
Migrasi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi angka pertumbuhan penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk. Orang dikatakan telah melakukan migrasi apabila orang tersebut telah melewati batas administrasi wilayah lain.
1) Migrasi keluar adalah keluarnya penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lain dan bertujuan untuk menetap di wilayah yang didatangi.
2) Migrasi masuk adalah masuknya penduduk dari wilayah lain ke suatu wilayah dengan tujuan menetap di wilayah tujuan. Migrasi keluar adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari daerah asalnya, sedangkan migrasi masuk adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari daerah tujuannya.

Fungsi keluarga

Pada uraian ini saya akan membahas tentang sebuah fungsi keluarga menurut Friedman dan Undang-Undang No. 10 tahun 1992

Menurut Friedman fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu

  1. Fungsi Efektif. Berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan dasar kekuatan keluarga. Fungsi efektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Anggota kelurga mengembangkan gambaran diri yang fositif , peran dijalankan dengan baik ,dan penuh rasa sayang.
  2. Fungsi sosialisasi. Proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu menghasilkan interaksi sosial ,dan individu tersebut melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial. Keluarga merupakan tempat individu melaksanakan sosialisasi dengan anggota kelurga dan belajar disiplin , norma budaya , dan perilaku melalui interaksi dalam keluarga, sehigga individu mampu berperan didalam masyarakat.
  3. Fungsi reproduksi. Fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
  4. Fungis Ekonomi. Fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga , seperti makanan ,pakaian , perumahan, dan lain-lain.
  5. Fungsi Perawatan keluarga. Keluarga menyediakan makanan , pakaian, perlidungan, dan asuhan kesehatan/keperawatan.Kemampuan keluarga melakukan asuhan keperawatan atau pemeliharaan kesehatan memengaruhi status kesehatan keluarga dan individu.

Tugas tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan menurut friedman adalah

  • mengenal gannguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarganya,
  • mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat,
  • memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit,
  • mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk kesehatan dan perkembangan kebribadian anggota keluarganya,
  • mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilitas kesehatan.

Menurut Undang-Undang 1992 membagi Fungsi Keluarga sebagai berikut

1. Fungsi keagamaan adalah

  • membina norma/ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh anggota keluarga,
  • menerjemahkan ajaran dan norma agama kedalam tingkah laku hidup sehari-hari bagi seluruh anggota keluarga,
  • memberi contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari dalam pengalaman ajaran agama,
  • melengkapi dan menambah proses belajar anak tentang keagamaan yang tidak/kurang diperoleh disekolah atau masyarakat,
  • membina rasa, sikap ,dan praktik kehidupan beragama.

2. Fungsi Budaya adalah

  • membina tugas keluarga sebagai sarana untuk meneruskan norma budaya masyarakat dan bangsa yang ingin dipertahankan,
  • membina tugas keluarga untuk menyaring norma dan budaya asing yang tidak sesuai,
  • membina tugas keluarga sebagai saran anggota nya untuk mencari pemecahan masalah dari berbagai pengaruh negatif globalisasi dunia,
  • membina tugas keluarga sebagai sarana bagi anggotanya untuk mengadakan kompromi/adaptasi dan praktik (positif) serta globalisasi dunia ,
  • membina budaya keluarga yang sesuai ,selaras , dan seimbang dengan budaya masyarakat /bangsa untuk menunjang terwujudnnya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

3. Fungsi Cinta kasih adalah

  • menumbuhkembangkan potensi simbol cinta kasih sayang yang telah ada diantara anggota keluarga dalam simbol yang nyata, seperti ucapan dan tingkah laku secara optimal dan terus menerus ,
  • membina tingkah laku ,saling menyayangi diantara anggota keluarga maupun antara keluarga yang satu dengan yang lainnya secara kuantitatif dan kualitatif.
  • membina praktik kecintaan terhadap kehidupan duniawi dan uhkrawi dalam keluarga secara serasi, selaras , dan seimbang,
  • membina rasa ,sikap, dan praktik hidup keluarga yang mampu memberikan dan menerima kasih sayang sebagai pola hidup ideal menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

4. Fungsi perlindungan adalah

  • memenuhi kebutuhan akan rasa aman diantara anggota keluarga.Bebas dari rasa tidak aman yang tumbuh dari dalam maupun dari luar keluarga,
  • membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis dari berbagai bentuk ancaman dan tantangan yang datang dari luar maupun dalam,
  • membina dan menjadikan stabilitas dan keamanan keluarga sebagai modal menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

5. Fungsi reproduksi adalah

  • membina kehidupan keluarga sebagai wahana pendidikan reproduksi sehat baik bagi anggota keluarga maupun keluarga sekitarnya.
  • memberikan contoh pengalaman kaidah-kaidah pembetukan keluarga dalam hal usia , kedewasaan fisik dan mental,
  • mengamalkan kaidah-kaidah reproduksi sehat baik yang berkaitan dengan jangka waktu melahirkan, jarak antara kelahiran dua anak , dan jumlah ideal anak yang diinginkan dalam keluarga,
  • mengembang kan kehidupan reproduksi sehat sebagai modal yang kondusif menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

6. Fungsi sosialisasi adalah

  • menyadari, merencanakan dan menciptakan lingkungan keluarga sebagai wahana pendidikan dan sosialisasi anak yang pertama dan utama,
  • menyadari ,merencanakan , dan menciptakan kehidupan keluarga sebagai pusat tempat anak dapat mencari pemecahan masalah dari berbagai konflik dan permasalahan yang dijumpainya baik lingkungan masyarakat maupun sekolahnya. Membina proses pendidikan dan sosialisasi anak tentang hal yang perlu dilakukannya  untuk meningkatkan kemantangan dan kedewasaan baik fisik maupun mental, yang tidak/kurang diberikan lingkungan sekolah maupun masyarakat.
  • membina proses pendidikan dan sosialisasi yang terjadi dalam keluarga sehingga tidak saja bermamfaat positif bagi anak, tetapi juga orang tua untuk perkembangan dan kematangan hidup bersama menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

7.  Fungsi Ekonomi adalah melakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun didalam kehidupan keluarga dalam rangka menopang perkembangan hidup keluarga, mengelola ekonomi keluarga sehingga terjadi keserasian , keselamatan dan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga, mengatur waktu sehingga kegiatan orang tua diluar rumah dan perhatiaanya terhadap anggota rumah tangga bejalan serasi , selaras ,dan seimbang , membina kegiatan dan hasil ekonomi keluarga sebagai modal untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

8. Fungsi pelestarian lingkungan adalah membina kesadaran dan praktik kelestarian lingkungan internal keluarga , membina kesadaran, sikap, dan praktik pelestarian lingkunga hidup yang serasi , selaras, dan seimbang antara lingkungan keluarga dan lingkungan hidup sekitarnya.

Buku “Pengantar Keperawatan Keluarga” oleh H. Zaidin Ali, SKM, MBA, MM penerbit EGC, Tahun 2006.

Menurut Ajaran Islam

Keluarga menurut ajaran Islam memilki 2 fungsi yaitu fungsi internal dan fungsi eksternal.

Fungsi internal keluarga adalah interaksi antar anggota keluarga (ayah, ibu, anak) yang saling menyayangi dengan motivasi ibadah. Selain itu mereka berusaha untuk meraih kebahagiaan dan kesejahteraan dalam keluarga. Sedangkan fungsi eksternal keluarga adalah setiap anggota keluarga memiliki tanggung jawab terhadap bangunan masyarakat yang kuat dan lurus seperti yang diajarkan agama Islam, karena keluarga memiliki bagian dari sebuah masyarakat.

Pada hakikatnya pendidikan di keluarga merupakan pendidikan sepanjang hayat. Pembinaan dan pengembangan keperibadian serta penguasaan ilmu/tsaqafah Islam dilakukan melalui pengalaman hidup sehari-hari dan dipengaruhi oleh sumber belajar yang ada di keluarga, terutama ibu dan ayahnya. Begitu pentingnya pembinaan dan pendidikan di dalam keluarga, pendidikan anak sejak dini di dalam keluarga akan tertanam secara kuat pada diri seorang anak. Sebab pengalaman hidup pada masa-masa awal umur manusia akan membentuk ciri khas, baik dalam tubuh maupun pemikiran yang bisa jadi tidak ada yang dapat mengubahnya sesudah masa itu.

Untuk itu, keluarga secara langsung atau tidak turut mempengaruhi jatidiri sebuah masyarakat. Dari keluargalah lahir generasi manusia yang bermartabat memiliki rasa kasih sayang dan saling tolong-menolong diantara mereka. Dengan begitu akan terciptalah tatanan kehidupan masyarakat yang kuat, yang didukung keluarga-keluarga yang harmonis dan berkasih sayang karena memiliki pemikiran yang benar (ideologis) sebagai pondasinya.

Arti Definisi / Pengertian Masyarakat
Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia.1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.

2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.

3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.

4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.

2 golongan masyarakat

Masyarakat Majemuk

Dalam masyarakat majemuk manapun, mereka yang tergolong sebagai minoritas selalu didiskriminasi. Ada yang didiskriminasi secara legal dan formal, seperti yang terjadi di negara Afrika Selatan sebelum direformasi atau pada jaman penjaajhan Belanda dan penjaajhan Jepang di Indonesia. Dan, ada yang didiskriminasi secara sosial dan budaya dalam bentuk kebijakan pemerintah nasional dan pemerintah setempat seperti yang terjadi di Indonesia dewasa ini. Dalam tulisan singkat ini akan ditunjukkan bahwa perjuangan hak-hak minoritas hanya mungkin berhasil jika masyarakat majemuk Indonesia kita perjuangkan untuk dirubah menjadi masyarakat multikultural. Karena dalam masyarakat multikultural itulah, hak-hak untuk berbeda diakui dan dihargai. Tulisan ini akan dimulai dengan penjelasan mengenai apa itu masyarakat Indonesia majemuk, yang seringkali salah diidentifikasi oleh para ahli dan orang awam sebagai masyarakat multikultural. Uraian berikutnya adalah mengenai dengan penjelasan mengenai apa itu golongan minoritas dalam kaitan atau pertentangannya dengan golongan dominan, dan disusul dengan penjelasan mengenai multikulturalisme. Tulisan akan diakhiri dengan saran mengenai bagaimana memperjuangkan hak-hak minoritas di Indonesia.

Masyarakat Majemuk Indonesia

Masyarakat majemuk terbentuk dari dipersatukannya masyarakat-masyarakat suku bangsa oleh sistem nasional, yang biasanya dilakukan secara paksa (by force) menjadi sebuah bangsa dalam wadah negara. Sebelum Perang Dunia kedua, masyarakat-masyarakat negara jajahan adalah contoh dari masyarakat majemuk. Sedangkan setelah Perang Dunia kedua contoh-contoh dari masyarakat majemuk antara lain, Indonesia, Malaysia, Afrika Selatan, dan Suriname. Ciri-ciri yang menyolok dan kritikal dari masyarakat majemuk adalah hubungan antara sistem nasional atau pemerintah nasional dengan masyrakat suku bangsa, dan hubungan di antara masyarakat suku bangsa yang dipersatukan oleh sistem nasional. Dalam perspektif hubngan kekuatan, sistem nasional atau pemerintahan nasional adalah yang dominan dan masyarakat-masyarakat suku bangsa adalah minoritas. Hubungan antara pemerintah nasional dengan masyarakat suku bangsa dalam masyarakat jajahan selalu diperantarai oleh golongan perantara, yang posisi ini di hindia Belanda dipegang oleh golongan Cina, Arab, dan Timur Asing lainnya untuk kepentingan pasar. Sedangkan para sultan dan raja atau para bangsawan yang disukung oleh para birokrat (priyayi) digunakan untuk kepentingan pemerintahan dan penguasaan. Atau dipercayakan kepada para bangsawan dan priyayi untuk kelompok-kelompok suku bangsa yang digolongkan sebagai terbelakang atau primitif.

Dalam masyarakat majemuk dengan demikian ada perbedaan-perbedaan sosial, budaya, dan politik yang dikukuhkan sebagai hukum ataupun sebagai konvensi sosial yang membedakan mereka yang tergolong sebagai dominan yang menjadi lawan dari yang minoritas. Dalam masyarakat Hindia Belanda, pemerintah nasional atau penjajah mempunyai kekutan iliter dan polisi yang dibarengi dengan kekuatan hukum untuk memaksakan kepentingan-kepentingannya, yaitu mengeksploitasi sumber daya alam dan manusia. Dalam struktur hubungan kekuatan yang berlaku secara nasional, dalalm penjajahan hindia Belanda terdapat golongan yang paling dominan yang berada pada lapisan teratas, yaitu orang Belanda dan orang kulit putih, disusul oleh orang Cina, Arab, dan Timur asing lainnya, dan kemuian yang terbawah adalah mereka yang tergolong pribumi. Mereka yang tergolong pribumi digolongkan lagi menjadi yang tergolong telah menganl peradaban dan meraka yang belum mengenal peradaban atau yang masih primitif. Dalam struktur yang berlaku nasional ini terdapat struktur-struktur hubungan kekuatan dominan-minoritas yang bervariasi sesuai konteks-konteks hubungan dan kepentingan yang berlaku.

Dalam masa pendudukan Jepang di Indonesia, pemerintah penajajahan Jepang yang merupakan pemerintahan militer telah memposisikan diri sebagai kekuatan memaksa yang maha besar dalam segala bidang kehidupan masyarakat suku bangsa yang dijajahnya. Dengan kerakusannya yang luar biasa, seluruh wilayah jajahan Jepang di Indonesia dieksploitasi secara habis habisan baik yang berupa sumber daya alam fisik maupun sumber daya manusianya (ingat Romusha), yang merupakan kelompok minoritas dalam perspektif penjajahan Jepang. Warga masyarakat Hindia Belanda yang kemudian menjadi warga penjajahan Jepang menyadari pentingnya memerdekakan diri dari penjajahan Jepang yang amat menyengsarakan mereka, emmerdekakan diri pada tanggal 17 agustus tahun 1945, dipimpin oleh Soekarno-Hatta.

Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, yang disemangati oleh Sumpah Pemuda tahun 1928, sebetulnya merupakan terbentuknya sebuah bangsa dalam sebuah negara yaitu Indonesia tanpa ada unsur paksaan. Pada tahun-tahun penguasaan dan pemantapan kekuasaan pemerintah nasional barulah muncul sejumlah pemberontakan kesukubangsaan-keyakinan keagamaan terhadap pemerintah nasional atau pemerintah pusat, seperti yang dilakukakn oleh DI/TII di jawa Barat, DI/TII di Sulawesi Selatan, RMS, PRRI di Sumatera Barat dan Sumatera Selatan, Permesta di Sulawesi Utara, dan berbagai pemberontakan dan upaya memisahkan diri dari Republik Indonesia akhir-akhir ini sebagaimana yang terjadi di Aceh, di Riau, dan di Papua, yang harus diredam secara militer. Begitu juga dengan kerusuhan berdarah antar suku bangsa yang terjadi di kabupaten Sambas, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Maluku yang harus diredam secara paksa. Kesemuanya ini menunjukkan adanya pemantapan pemersatuan negara Indonesia secara paksa, yang disebabkan oleh adanya pertentangan antara sistem nasional dengan masyarakat suku bangsa dan konflik di antara masyarakat-masyarakat suku bangsa dan keyakinan keagamaan yang berbeda di Indonesia

Perbedaan anatara kelompok masyarakat non industri dengan masyarakat industri

(1) Masyarakat Non Industri

Kita telah tahu secara garis besar bahwa , kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).

(a) Kelompok primer

Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab.
dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.

(b) Kelompok sekunder

Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karen yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antaranggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan; keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.

Namun demikian, kelompok tidak resmi juga mempunyai pembagian kerja, peranan-peranan serta hirarki tertentu, norma-norma tertentu sebagai pedoman tingkah laku para anggota beserta konvensi-konvensinya. Tetapi hal ini tidak dirumuskan secara tegas dan tertulis seperti pada kelompok resmi (W.A. Gerungan, 1980 : 91).
Contoh : Semua kelompok sosial, perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi kemasyarakatan yang memiliki anggota kelompok tidak resmi.

(2) Masyarakat Industri

Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.

Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.

Hubungan Antara Individu , Keluarga dan Masyarakat

A. Individu 
Kata “individu” berasal dari kata latin, yaitu individiuum, “berarti “yang tak terbagi”. Jadi, merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu sosial paham individu menyangkut tabiatnya dengan kehidupan jiwanya yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Dalam ilmu sosial, individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan – kenyataan hidup yang istimewa, yang tak seberapa mempengaruhi kehidupan manusia.

B. Keluarga
Keluarga diartikan sebagai suatu satuan sosial terkecil yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial, yang ditandai adanya kerja sama ekonomi. Fungsi keluarga adalah berkembang biak, mensosialisasi atau mendidik anak, menolong, melindungi atau merawat orang – orang tua (jompo).

1)Pengaturan Seksual 
Dapat dibayangkan kekacauan yang terjadi apabila tidak ada pengaturan seksual. Misalnya anak tidak mempunyai ayah yang sah, atau ayah yang salah, maka kewajiban – kewajiban itu menjadi kacau atau tidak dijalankan, atua bertentangan dengan kewjaiban – kewajiban yang telah ditetapkan.
William J. Goode (1983) telah menyusun jenis – jenis penyimpangan sosial pengaturan seksual menurut tingkat ketidaksetujuan sosial atau menurut ketidaksetujuan sosial atau menurut ketidakseimbangan dalam struktur sosial. Jenis – jenis penyimpangan adalah :

  • Hidup bersama atas dasar suka sama suka (“Kumpul Kebo”).
  • Pergundikan.
  • Hubungan seorang bangsawan dengan gundiknya (zaman pra industri masyarakat Barat) atau raja dengan selir.
  • Melahirkan anak pada masa tunangan.
  • Perzinahan, sang lelaki sudah menikah.
  • Kehidupan bersama seorang yang bertarak (celibat, pastoral, biarawan, menahan hawa nafsu) dengan orang lain yang juga hidup bertarak atau dengan yang tidak bertarak.
  • Perzinahan, sang wanita sudah menikah.
  • Przinaha, kedua – duanya sudah menikah.
  • Kehidupan bersama seorang wanita kasta tingi dengan lelaki kasta rendah.
  • Incest (hubungan seksual dalam satu keluarga), saudara lelaki dengan saudara perempuan.
  • Incest, bapak dengan anak perempuan
  • Incest, ibu dengan anak laki – laki.

2) Reproduksi 
Berkembangnya teknologi kedokteran, selain memberikan dampak positif bagi program keluarga berencana, dapat pula menimbulkan masalah terpisahnya kepuasan seksual dengan pembiakan. Kehadiran anggota baru dapat dipandang sebagai penunjang atau malapetaka, bagi masyarakat tani dapat dikatakan menunjang, terutama dalam penyediaan tenaga kerja.

3) Sosialisasi 
Manusia sebagai makhluk dalam evolusinya lebih bergantung kepada kebudayaan, dan bukan kepada naluri atau insting.

4) Pemeliharaan 
Masa kehamilan yang cukup panjang disertai masa kritis dan tugas menyusui berlarut – larut, membuat ibu yang sedang hamil perlu perlindungan dan pemeliharaan.

5) Penempatan Anak di dalam Masyarakat 
Jangan menentukan penempatan sosial seorang anak, pengaturan wewenang membantu menentukan kewajiban peranan orang – orang dewasa terhadap sang anak. Anak merupakan simbol berbagai macam hubungan peran yang penting di antara orang – orang dewasa.

6) Pemuas Kebutuhan Perseorangan
Hubungan suami – istri dibentuk oleh jaringan teman – teman dan anak di tempat mereka hidup, tetapi teman tidak dapat menggantikan kepuasan hubungan suami – istri dengan anaknya.

7) Kontrol Sosial 
Keluarga yang berfungsi dalam sosialisasi, yaitu bagi setiap individu pada saat dia tumbuh menjadi dewasa, memerlukan suatu sistem nilai sebagai semacam tuntutan umum untuk mengarahkan aktivitasnya dalam masyarakat, dan berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan kepribadiannya.

C. Masyarakat 
Dalam bahasa Inggris masyarakat disebut society, asal katanya socius yang berarti kawan. Adapun kata “Masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu syirk, artinya bergaul. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk – bentuk aturan hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh unsur – unsur kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Para ahli seperti Maclver, J.L. Gillin, dan J.P. Gillin sepakat, bahwa adanya saling bergaul dan interaksi karena mempunyai nilai – nilai, norma – norma, cara – cara, dan prosedur yang merupakan kebutuhan bersama sehingga masyarakat merupakan kesatuan hidup manusia yang berintaraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu, yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Untuk arti yang lebih khusus masyarakat disebut pula kesatuan sosial, mempunyai ikatan – ikatan kasih sayang yang erat. Mirip jiwa manusia, yang dapat diketahui, pertama melalui kelakuan dan perbuatannya sebagai penjelmaannya yang lahir, kedua melalui pengalaman batin dalam roh manusia perseorangan sendiri. Bahkan memperoleh “superioritas”, merasakan sebagai sesuatu yang lebih tingi nilainya daripada jumlah bagian – bagiannya. Sesuatu yang “kokoh-kuat”, suatu perwujudan pribadi bukan di dalam, melainkan luar, bahkan di atas kita.

D. Interaksional Antar Individu, Keluarga, dan Masyarakat 
Adanya aspek organis-jasmaniah, psikis-rohaniah, dan sosial kebersamaan yang melekat pada individu, mengakibatkan bahwa kodratnya ialah untuk hidup bersama manusia lain. Pada hewan, kolektivitas bersifat naluriah, pada manusia, di samping rohaniah juga karena nalar, menimbulkan kesadaran membagi peranan dalam hidup berkelompok sehingga perjuangan hidup menjadi ringan. Menurut Durkheim kebersamaannya dapat dinilai sebagai “mekanistis”, merupakan solidaritas “organis”, yaitu atas dasar saling mengatur. Selain kepentingan individual, diperlukan suatu tata hidup yang mengamankan kepentingan komunal demi kesejahteraan bersama. Perangkat tatanan kehidupan bersama menurut pola tertentu kemudian berkembang menjadi apa yang disebut “pranata” sosial” atau abstraksi yang lebih tinggi lai, dinamakan “kelembagaan” atau “institusi”.
Individu barulah individu apabila pola perilakunya yang khas dirinya itu diproyeksikan pada suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat. Kekhasan atau penyimpangan dari pola perilaku kolektif menjadikannya individu, menurut relasi dengan lingkungan sosialnya yang bersifat majemuk serta simultan. Dari individu dituntut kemampuan untuk membawa dirinya secara konsisten, tanpa kehilangan identitas nilai etisnya. Relevan dengan relasi – relasi sesaat antara dirinya dengan berbagai perubahan lingkungan sosialnya. Satuan – satuan lingkungan sosial yang melingkari individu terdiri dari keluarga, lembaga, komunitas, masyarakat, dan nasion. Individu mempunyai “karakter”, maka satuan lingkungan mempunyai “karakteristik” yang setiap kali berbeda fungsinya, struktur, peranan, dan proses – proses yang berlangsung di dalam dirinya. Posisi, peranan dan tingkah lakunya diharapkan sesuai dengan tuntutan setiap satuan lingkungan sosial dalam situasi tertentu.

a. Hubungan Individu dengan Dirinya 
Merupakan masalah khas psikologi. Di sini muncul istilah – istilah Ego, Id, dan Superego serta dipersonalisasi (apabila relasi individu dengan dirinya adalah seperti dengan orang asing saja), dan sebagainya. Dalam diri seseorang terdapat tiga sistem kepribadian yang disebut “Id” atau “es” (Jiwa ibarat gunung es di tengah laut), Ego atau “aku”, dan superego atau uber ich. Id adalah wadah dalam jiwa seseorang, berisi dorongan primitif dengan sifat temprorer yang selalu menghendaki agar segera dipenuhi atau dilaksanakan demi kepuasan. Contohnya seksual atau libido. Ego bertugas melaksanakan dorongan – dorongan Id, tidak bertentangan dengan kenyataan dan tuntutan dan Superego. Egod alam tugasnya berprinsip pada kenyataan relative principle.
Superego berisi kata hati atau conscience, berhubungan dengan lingkungan sosial, dan punya nilai – nilai moral sehingga merupakan kontrol terhadap dorongan yang datang dari Id. Karena itu ada semacam pertentangan antara Id dan Superego. Bila ego gagal menjaga keseimbangan antara dorongan dari id dan larangan dari superego, maka individu akan mengalami konflik batin yang terus menerus. Untuk itu perlu kanalisasi melalui mekanisme pertahanan. Demikian psikoanalisa sebagai teori kepribadian yang dikemukakan oleh Sigmund Freud (1856 – 1939), sarjana berkebangsaan Jerman.

b. Hubungan Individu dengan Keluarga 
Individu memiliki relasi mutlak dengan keluarga. Ia dilahirkan dari keluarga, tumbuh dan berkembang untuk kemudian membentuk sendiri keluarga batinnya. Terjadi hubungan dengan ibu, ayah, dan kakak – adik. Dengan orang tua, dengan saudara – saudara kandung, terjalin relasi biologis yang disusul oleh relasi psikologis dan sosial pada umumnya.
Peranan-peranan dari setiap anggota keluarga merupakan resultan dari relasi biologis, psikologis, dan sosial. Relasi khusus oleh kebudayaan lingkungan keluarga dinyatakan melalui bahasa (adat-istiadat, kebiasaan, norma-norma, bahkan nilai-nilai agama sekalipun). Masalah kekerabatan seperti adanya marga dan keluarga besar banyak dibahas dalam antropologi, yang menunjukkan kelakuan dan tindakan secara tertib dan teratur dalam berbagai deferensi peran dan fungsinya melalui proses sosialisasi atau internalisasi.

c. Hubungan Individu dengan Masyarakat 
Masyarakat merupakan satuan lingkungan sosial yang bersifat makor. Aspek teritorium kurang ditekankan. Namun aspek keteraturan sosial dan wawasan hidup kolektif memperoleh bobo yang lebih besar. Kedua aspek itu munjuk kepada derajat integrasi masyarakat karena keteraturan esensial dan hdup kolektif ditentukan oleh kemantapan unsur – unsur masyarakat yang terdiri dari pranat, status, dan peranan individu. Variabel – variabel tersebut dipakai dalam mengkaji dan menjelaskan fenomena masyarakat menurut persepsi makro.
Sifat makro diperoleh dari kenyataan, bahwa masyarakat pada hakiaktnya terdiri dari sekian banyak komunias yang berbeda, sekaligus mencakup berbagai macam keluarga, lembaga dan individu – individu.
Hubungan individu dengan masyarakat dalam persepsi makro lebih bersfiat sebagai abstraksi. Kejahatan dalam masyarakat mako merupakan gejala yang menyimpang dari norma keteraturan sosial, sekaligus dapat berperan sebagai indikator tinggi – rendahnya keamanan lingkungan untuk penghuni dan golongan masyarakat dari status tersebut.

Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.

Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.

Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.

Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.

A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi

  1. Kehidupan kota yang lebih modern
  2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
  3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
  4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas

B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi

  1. Lahan pertanian semakin sempit
  2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
  3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
  4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
  5. Diusir dari desa asal
  6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya

C. Keuntungan Urbanisasi

  1. Memoderenisasikan warga desa
  2. Menambah pengetahuan warga desa
  3. Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
  4. Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa

D. Akibat urbanisasi

  1. Terbentuknya suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
  2. Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
  3. Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
  4. Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal

IV. PEMUDA & SOSIALISASI

 

  1. A.    Internalisasi Belajar dan Spesialisasi

Pemuda sering sekali dikaitkan dengan hal-hal yang negative. Tapi banyak juga pemuda Indonesia yang dapat berprestasi baik dalam bidang akademik atau pun nonakademik. Sebagai contoh Indonesia sering sekali mendapat mendali emas,perak atau pun perunggu dalam ajang yang bergengsi dalam Fisika,Kimia,atau pun olahraga.
Namun pada zaman yang seperti ini banyak pula pemuda yang masih belum sadar akan pentingnya suatu prestasi. Masih sering saja terlihat pemuda yang suka sekali melakukan tauran yang tidak pernah jelas apa permasalahannya. Siapa yang harus disalahkan jika masalahnya seperti ini???.
Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi para pemuda memiliki sifat yang sangat negative diantaranya
* faktor internal didalam keluarga

* faktor lingkungan sekitar

* faktor pengaruh pergaulan

Beberapa faktor ini yang biasanya sering mempengaruhi jiwa pemuda yang masih labil. Para pemuda yang belum bisa menentukan sikap,tindakan,dan tujuannya pun, bisa terjebak kedalam jurang ini. Jika kita melihat persentase pecandu narkoba mengalami kenaikan pada setiap tahunya. Dan hampir 45% pemakainya adalah remaja,pelajar,pemuda. Hal ini tentunya sangat merugikan berbagai pihak dan dirinya sendiri. Memang bukan suatu hal yang mudah untuk mengatasi masalah ini.
Namun diharapkan suatu kesadaran yang penuh dari para pemuda untuk terus berusaha agar maju kedap dan menjadi yang lebih baik.

SOSIALISASI

Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory)

Jenis-jenis Sosialisasi
* Sosialisasi Primer
* Sosialisasi Sekunder

Tipe Sosialisasi
* Formal
* Non Formal

Kita tentu sudah tak asing lagi dengan kata “sosialisasi”. kata tersebut berkaitan dengan hubungan sosial antara satu dengan yang lainnya. Sosialisasi sering kita jumpai disekitar kita, Sebagai contoh saat akan diadaknya pemilu, E-KTP, Beralih ke gas Elpiji. Tujuannya dari sosialisasi tersebut diharapkan agar para penggunanya mengerti dan paham bagaimana cara melakukan dengan benar.

Jadi menurut saya sosialisasi ini adalah suatu cara yang dilakukan seseorang untuk mengenalkan atau mempromosikan sesuatu kepada masyarakat luas.

Pola dasar pembinaan dan pembangunan generasi muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan nomor : 0323/U/1978 tanggal 28 oktober 1978. Tujuannya agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam poenanganannya benar-benar menggunakannya sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaiksud.

Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :

1. Landasan Idiil : Pancasila

2. Landasan Konstitusional : Undang-undang dasar 1945

3. Landasan Strategi : Garis-garis Besar Haluan Negara

4. Landasan Histories : Sumpah Pemuda dan Proklamasi

5. Landasan Normatif : Tata nilai ditengah masyarakat.

Motivasi asas pembinaan dan pengembangan generasi muda bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional, seperti disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinia IV.

Atas dasar kenyataan ini, diperlukan penataan kehidupan pemuda sehingga mereka mampu memainkan peranan yang penting dalam masa depan sekalipun disadari bahwa masa depan tersebut tidak berdiri sendiri. Masa depan adalah lanjutan masa sekarang, dan masa sekarang adalah hasil masa lampau. Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda haruslah menanamkan motivasi kepekaan terhadap masa datang sebagai bagian mutlak masa kini. Kepekaan terhadap masa datang membutuhkan pula kepekaan terhadap situasi-situasi lingkungan untuk merelevansikan partisipannya dalam setiap kegiatan bangsa dan negara. Untuk itu, kualitas kesejahteraan yang membawa nilai-nilai dasar bangsa merupakan faktor penentu yang mewarnai pembinaan generasi muda dan bangsa dalam memasuki masa datang.

Tanpa ikut sertanya generasi muda, tujuan pembangunan ini sulit tercapai. Hal ini bukan saja karena pemuda merupakan lapisan masyarakat yang cukup besar, tetapi tanpa kegairahan dan kreativitas mereka, pembangunan jangka panjang dapat kehilangan keseimbangannya.

Apabila pemuda masa sekarang terpisah dari persoalan masyarakatnya, sulit terwujud pemimpin masa datang yang dapat memimpin bangsanya sendiri.

Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok, yaitu :

1. Generasi muda sebagai subjek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri dan ketrlibatannya pun secara fungsional bersama potensi lainnya guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa.

2. Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kea rah pertumbuhan potensi dan kemampuan ketingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsiona

Perubahan ini sampai mengarah kepada perubahan mentalitas (moral). Khususnya, di kalangan generasi muda telah terlihat adanya pergeseran nilai dan kecendrungan-kecendrungan pada aspek tertentu. Sangat disayangkan, era modern hanya ditandai dengan gaya hidup yang serba hedonistis (keduniawian) dan budaya glamour (enjoy aja lagi !). Prilaku moral generasi muda telah melampaui batas-batas/norma ajaran agama. Potret buram generasi muda hari ini: mabuk-mabukkan, berlagak preman (premanisme), penganut sex bebas (free sex), tawuran antar pelajar, terlibat narkoba, dan lain sebagainya. Kondisi inilah yang disebut demoralisasi, yaitu proses kehancuran moral generasi muda.

Akhir-akhir ini permasalahan free sex  (kebebasan seksual) di kalangan kawula muda semakin memprihatinkan, terutama pemuda dan remaja yang kurang baik taraf penanaman keimanan dan ketaqwaannya. Sebagaimana yang sudah diberitakan oleh harian waspada bahwa 42,3 % pelajar di Cianjur telah berhubungan seks Pra-Nikah (Waspada, 11 Febr. 2007). Praktik seks pranikah yang dilakukan oleh pelajar justru sekarang semakin meningkat dan hampir seimbang jumlahnya antara kota dan daerah-daerah.  Khusus di Sumatera Utara menurut kordinator PIKIR ( Pusat Informasi Kesehatan Refroduksi dan Gender) prilaku hubungan seks pranikah lewat pacaran di kalangan remaja/pelajar di kota Medan dan daerah-daerah Sumatera Utara diyakini semakin meningkat (waspada, Selasa, 13 Februari 2007).

Hal ini terjadi karena pengaruh media melalui tayangan-tayangan yang vulgar dan cenderung untuk lebih mengarahkan konsumennya ke arah pornografi dan pornoaksi. Tidak heran bila eksploitasi bentuk tubuh baik wanita maupun pria (terutama dari kalangan wanita) selalu menjadi ukuran dalam segala hal. Tidak sulit saat ini untuk mendapatkan gambar-gambar yang mempertontonkan bentuk tubuh lewat majalah  atau harian porno, menonton adegan-adegan kotor lewat VCD Porno, HP juga menjadi alat penyebar pornoaksi, penampilan iklan yang menunjukkan kemolekan tubuh. Pelayanan seks lewat telepon juga marak diiklankan dengan bebas dan amat vulgar. Terlebih saat ini masyarakat kita khususnya di Sumatera Utara sering dihebohkan oleh tontonan organ tunggal yang justru mempertontonkan auratnya di depan umum. Itu semua menunjukkan bahwa pemuda saat ini telah dikelilingi oleh pornografi dan pornoaksi.

Perubahan kondisi ini juga berimbas terhadap down-nya mental generasi muda. Gejalanya bisa dilihat dari pesimisme generasi muda baik dalam mengeluarkan ide/gagasan ataupun dalam menyikapi perkembangan. Tidak jarang diketemukan generasi muda yang minder sendiri karena ketidak mampuannya mengoperasionalkan tekhnologi informasi, seperti: komputer ataupun internet atau juga diperdapati pemuda yang terganggu mentalitas kejiwaannya karena tidak sanggup berhadapan dengan kompleksitas persoalan hidup. Deskripsi ini menunjukkan bahwa era modern memiliki banyak dampak baik positif ataupun negatif. Namun, pemuda hari ini lebih banyak menjerumuskan diri ke arah negatif. Kenapa demikian?

Tentunya disebabkan oleh kondisi moral yang sangat rendah. Manakala moral keagamaan benar-benar terbangun dalam setiap diri generasi muda, maka akan terlahir beberapa sikap positif. Antara lain: pertama, kemampuan memfilter perubahan ke arah yang positif. Kedua, optimisme dalam bersikap ataupun bertindak. Ketiga, membangun program masa depan secara matang. Keempat, bina kualitas dan mantapkan keimanan. Kelima, bekerja atas nama bangsa dan agama. Dalam artian, selalu mementingkan sisi keumatan daripada kepentingan pribadi atau golongan.

Gambaran secara umum bahwa kualitas perguruan tinggi di Indonesia terkhusus Sumatera Utara masih dinilai  dinilai masih kurang memadai, kecuali universitas di luar Sumut seperti UI, UGM, ITB yang sudah berhasil menembus peringkat relatif bagus di dunia. Kualitas sebuah perguruan tinggi antara lain ditandai reputasi akademik, ketersediaan tenaga pengajar (dosen, peneliti) yang bermutu, serta ditopang tradisi penelitian yang kuat dan tradisi penulisan ilmiah yang bagus (buku dan jurnal).

Namun, justru dalam aspek-aspek kunci itu kinerja perguruan tinggi di Indonesia dinilai masih rendah. Karena itu, tantangan utama ke depan adalah meningkatkan mutu dengan memperkuat sejumlah aspek yang amat fundamental tersebut.

Paling kurang lima faktor yang menentukan kualitas sebuah perguruan tinggi, (1) sarana  dan prasarana yang mendukung (gedung, ruang perkantoran, ruang kuliah); (2) fasilitas yang memadai (perpustakaan, laboratorium); (3) kualitas dosen dengan komitmen waktu yang cukup untuk mengajar; (4) kemampuan meneliti; dan (5) komitmen para dosen dan peneliti terhadap profesinya untuk terus berupaya meningkatkan kompetensi dan keahlian.

Untuk itu, ada hal penting yang harus diperhatikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan tinggi yakni dengan menegaskan visi dan orientasi, bahwa perguruan tinggi adalah institusi publik yang memberikan pelayanan pendidikan bagi masyarakat. Perguruan tinggi adalah lembaga pengembangan ilmu yang bertujuan melahirkan masyarakat berpengetahuan, berkeahlian, kompeten, dan terampil.

Ada beberapa dimensi yang patut diperhatikan, yaitu (1) perbaikan mutu pelayanan; (2) penetapan langkah antisipasi dalam menjawab kebutuhan nyata masyarakat; (3) perbaikan sistim kelembagaan yang lentur agar lebih mudah beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan; (4) peningkatan efektivitas kerja sama kelompok dan optimalisasi tim kerja di antara unit-unit yang terkait; (5) penataan manajemen berdasarkan kepemimpinan yang efektif; dan (6) pemberdayaan dan pengembangan sumber daya manusia.

Upaya meningkatkan mutu pendidikan tinggi menjadi kian penting dalam rangka menjawab berbagai tantangan besar! Tantangan paling nyata di abad baru ini adalah globalisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pergerakan tenaga ahli antarnegara (expatriates) yang begitu masif. Maka, persaingan antarbangsa pun berlangsung sengit dan intensif sehingga menuntut lembaga pendidikan tinggi, untuk mampu melahirkan sarjana-sarjana berkualitas, memiliki keahlian dan kompetensi profesional yang siap menghadapi kompetisi global.

Karena itu, pengelolaan perguruan tinggi harus didasarkan pada prinsip manajemen moderen, total quality management (TQM), yang menegaskan bahwa seluruh elemen dalam sistim perguruan tinggi harus berfungsi secara maksimal, yang diarahkan pada upaya peningkatan mutu secara menyeluruh dan berlangsung terus-menerus. Upaya meningkatkan kualitas merupakan suatu ikhtiar yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan sistimatis, guna meraih prestasi lebih tinggi yang berlangsung tanpa henti.

Untuk mengukur pencapaian mutu digunakan indikator-indikator kualitatif, yang bertumpu pada dua hal pokok yaitu  akreditasi kelembagaan dan  penilaian hasil (outcome). Indikator kualitatif ini bersifat integratif dan membentuk hubungan siklikal melalui tiga tahapan, yaitu  inputproses transformasi, dan output.

Tahap pertama, akreditasi kelembagaan fokus pada masalah input yang menjadi isu penting untuk menentukan tinggi-rendahnya mutu sebuah produk (lulusan/sarjana). Input mencakup enrollment (mahasiswa), karakteristik pendidikan tenaga akademik (S-2, S-3), sumber daya finansial, fasilitas, program, dan dukungan pelayanan. Masalah input ini amat krusial, sebab berpengaruh langsung terhadap kualitas outcome. Produk yang akan dihasilkan sangat bergantung pada bahan mentah (raw material) yang diserap.

Untuk bisa memperoleh status akreditasi yang baik, sebuah perguruan tinggi harus, menata sistim/pola rekrutmen dan seleksi mahasiswa, meningkatkan mutu tenaga akademik dengan memberi kesempatan mengikuti pendidikan pascasarjana sampai tingkat doctor, menggali dan mengembangkan sumber pembiayaan altematif melalui kerja sama dengan badan-badan usaha swasta dalam bentuk pengembangan riset-riset strategis, menyediakan sarana dan prasarana fisik yang memadai dan fasilitas yang mendukung, terutama perpustakaan dan laboratorium, menawarkan program-program akademik yang menarik minat masyarakat dan  memberikan serta menerapkan Soft skill dengan senyum, salam sapa dengan pelayanan prima sesuai dengan bidangny masing masing.

Tahap kedua, proses transformasi adalah suatu tahapan pengolahan input melalui suatu proses belajar-mengajar di kampus. Proses belajar mengajar merupakan wahana transfer pengetahuan, keahlian, dan keterampilan. Untuk itu, perguruan tinggi harus mampu membuat suatu desain program yang bagus, terutama menyangkut masalah input, substansi program, dan metode implementasi program. Agar proses pembelajaran berlangsung efektif, harus didukung pula dengan sistim pendataan yang baik untuk memudahkan dalam melakukan analisis dan mengolah umpan-balik di dalam proses pembelajaran.

Perguruan tinggi juga harus mampu menciptakan iklim yang kondusif bagi aktivitas akademik, kegiatan ilmiah, dan pelatihan-pelatihan intelektual, yang berorientasi pada peningkatanmutu. Sebagai sebuah lembaga ilmiah, perguruan tinggi harus menjadi wadah semacam kawah candradimuka, tempat bagi seluruh civitas academica untuk mengembangkan segenap potensi keilmuan, memupuk kreativitas, dan melakukan riset-riset inovatif guna meraih prestasi akademik yang cemerlang.

Tahap ketiga, output, merupakan produk dari serangkaian proses akademik yang berlangsung dalam sistim pembelajaran di kampus. Kualitas sebuah output dapat dilihat dari prestasi akademik mahasiswa, tingkat kelulusan, drop-out, dan kegagalan mahasiswa dalam menyelesaikan studi, kesempatan memperoleh pendidikan lanjutan setelah lulus dan cepat-lambatnya lulusan (sarjana) mendapatkan pekerjaan (duration of searching jobs) dan prestasi mereka selama bekerja.

Keempat indikator kualitatif tersebut merupakan barometer standar untuk mengukur dan menilai output proses pendidikan di sebuah perguruan tinggi. Jika pencapaian prestasi akademik mahasiswa bagus, tingkat keberhasilan mahasiswa dalam menyelesaikan studi lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang drop-out atau gagal, para sarjana (lulusan) lebih cepat terserap di lapangan kerja, hal itu menandakan bahwa kualitas output sebuah perguruan tinggi tersebut bagus.

Ketiga tahapan di atas terjalin dalam satu lingkaran mata rantai yang bersambung, bersifat mutualistik, saling bersinergi, dan dibingkai dalam apa yang disebut benchmarking terutama dengan perguruan tinggi dalam satu kawasan (PT Indonesia dengan PT Singapura, Malayisa, Thailand, China, India). Bagi sebuah perguruan tinggi, benchmarking merupakan hal yang amat penting untuk membangun keunggulan komparatif, sehingga dapat bersaing di tengah kompetisi yang ketat dengan menawarkan program yang bermutu kepada publik. Berdasarkan benchmarking itu, perguruan tinggi di Indonesia harus bekerja secara optimal dengan mengembangkan seluruh potensi, energi, dan sumber daya yang dimiliki, untuk mencapai standar mutu yang baik sehingga memuaskan masyarakat.

Kita semua menginsyafi bahwa pendidikan tinggi memainkan peranan penting dan strategis dalam membangun bangsa yang maju. Pendidikan tinggi yang bermutu merupakan modal utama untuk memasuki abad baru yang ditandai oleh persaingan antarbangsa yang sangat ketat. Agar bisa ikut dalam persaingan global, Indonesia harus memiliki keunggulan kompetitif yang memadai. Keunggulan kompetitif itu hanya bisa diperoleh melalui pendidikan tinggi yang berkualitas. Dengan demikian, membangun pendidikan tinggi yang bermutu merupakan conditio sine aiia non bagi upaya memenangi kompetisi global.

V. WARGANEGARA DAN NEGARA

Hukum , Negara dan Pemerintahan

Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. Istilah hukum berasal dari Bahasa Arab : HUK’MUN yang artinya menetapkan. Arti hukum dalam bahasa Arab ini mirip dengan pengertian hukum yang dikembangkan oleh kajian dalam teori hukum, ilmu hukum dan sebagian studi-studi sosial mengenai hukum.

Berikut ini pengertian dan definisi hukum menurut beberapa ahli:

# VAN KAN
Hukum ialah keseluruhan peraturan hidup yang bersifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusai di dalam masyarakat. Peraturan dalam menjalankan kehidupan diperlukan untuk melindungi kepentingan dengan tertib

# UTRECHT
Hukum adalah himpunan peraturan (baik berupa perintah maupun larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena itu, pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah

# WIRYONO KUSUMO
Hukum adalah keseluruhan peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur tata tertib dalam masyarakat dan terhadap pelanggarnya umumnya dikenakan sanksi. Sedangkan tujuan dari hukum adalah untuk mengadakan keselamatan, kebahagiaan, dan ketertiban dalam masyarakat.

# MOCHTAR KUSUMAATMADJA
Hukum merupakan keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, dan juga mencakupi lembaga-lembaga (institutions) dan proses-proses (processes) yang mewujudkan berlakunya kaidah-kaidah itu dalam kenyataan.

# LILY RASJIDI
Hukum bukan sekedar merupakan norma melainkan juga institusi .

# SOETANDYO WIGJOSOEBROTO
Bahwa tidak ada yang konsep tunggal mengenai apa yang disebut hukum itu. Karena sebenarnya hukum terdiri dari 3 konsep: hukum sebagai asas moralitas, hukum sebagai kaidah-kaidah positif yang berlaku pada waktu dan tempat tertentu, dan  yang ketiga, hukum dikonsepkan sebagai institusi yang riil dan fungsional dalam sistem kehidupan bermasyarakat.

# A.L GOODHART
Hukum adalah keseluruhan dari peraturan yang dipakai oleh pengadilan.

# AUSTIN
Hukum adalah tiap-tiap undang-undang positif yang ditentukan secara langsung atau tidak langsung oleh seorang pribadi atau sekelompok orang yang berwibawa bagi seorang anggota atau anggota-anggota suatu masyarakat politik yang berdaulat, dimana yang membentuk hukum adalah yang tertinggi.

# HANS KELSEN
Hukum adalah sebuah ketentuan sosial yang mengatur perilaku mutual antar manusia, yaitu sebuah ketentuan tentang serangkaian peraturan yang mengatur perilaku tertentu manusia dan hal ini berarti sebuah sistem norma. Jadi hukum itu sendiri adalah ketentuan

# MARX
Hukum adalah pengemban amanat kepentingan ekonomi para kapitalis yang tidak segan memarakkan kehidupannya lewat exploitasi- exploitasi yang luas. Sehingga hukum bukan saja berfungsi sebagai fungsi politik saja akan tetapi juga sebagai fungsi ekonomi.

# MONTESQUIEU
Hukum merupakan gejala sosial dan bahwa perbedaan hukum disebabkan oleh perbedaan alam, sejarah, etnis, politik, dan faktor-faktor lain dari tatanan masyarakat. Oleh karena itu hukum suatu bangsa harus dibandingkan dengan hukum bangsa lainnya

# BAMBANG SUNGGONO
Hukum adalah sebagai subordinasi atau merupakan produk dari kepentinga-kepentingan politik

# THOMAS AQUINAS
Hukum adalah perintah yang berasal dari masyarakat, dan jika ada pelanggaran atas hukum, si pelanggar akan dikenai sanksi oleh tetua masyarakat bersama sama dengan seluruh anggota masyarakatnya

# LEON DUGUIT
Hukum adalah aturan tingkah laku para anggota masyarakat, aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai  jaminan dari kepentingan bersama dan yang jika dilanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaran itu

# IMMANUEL KANT
Hukum adalah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang yang lain, menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan.

# S.M. AMIN, S.H.
Hukum adalah kumpulan-kumpulan peraturan-peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi-sanksi

# J.C.T. SIMORANGKIR, S.H. dan WOERJONO SASTROPRANOTO, S.H.
Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat diambilnya tindakan, yaitu dengan hukuman tertentu.

# M.H. TIRTAATMIDJA, S.H.
Hukum adalah semua aturan (norma) yang harus diturut dalam tingkah laku tindakan-tindakan dalam pergaulan hidup dengan ancaman mestinya mengganti kerugian – jika melanggar aturan-aturan itu – akan membahayakan diri sendiri atau harta, umpamanya orang akan kehilangan kemerdekaannya, didenda dan sebagainya

Dari berbagai definisi hukum diatas, dapat disimpulkan bahwa hukum terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut:

  • Peraturan atas kaidah-kaidah tingkah laku manusia
  • Peraturan diadakan oleh lembaga yang berwenang membuatnya
  • Peraturan bersifat memaksa
  • Peraturan mempunyai sanksi yang tegas

Sehingga, sebuah peraturan akan layak untuk disebut sebagai hukum apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Adanya perintah / larangan
  • Perintah/larangan itu harus ditaati oleh setiap orang

PEMBAGIAN HUKUM

Hukum dibagi menjadi 2 yaitu : Bidang Hukum dan Sistem Hukum

  1. Bidang Hukum

Hukum Pidana

Hukum pidana adalah bagian dari keseluruhan hukum yang berlaku disuatu negara, yang mengadakan dasar-dasar atau aturan-aturan untuk :

–  Menentukan perbuatan-perbuatan mana yang tidak boleh dilakukan, yang dilarang, dengan disertai ancaman atau sangsi berupa pidana tertentu bagi barang siapa melanggar larangan tersebut

– Menentukan kapan dan dalam hal-hal apa kepada mereka yang telah melanggar larangan-larangan itu dapat dikenakan atau dijatuhi pidana sebagaimanayang telah diancamkan

– Menentukan dengan cara bagaimana pengenaan pidana itu dapat dilaksanakan apabila ada orang yang disangka telah melanggar larangan tersebut.

Hukum Perdata

Hukum Perdata adalah ketentuan yang mengatur hak-hak dan kepentingan antara individu-individu dalam masyarakat.

  1. B.     SISTEM HUKUM

Sistem hukum Eropa Kontinental

Sistem hukum Eropa Kontinental adalah suatu sistem hukum dengan ciri-ciri adanya berbagai ketentuan-ketentuan hukum dikodifikasi (dihimpun) secara sistematis yang akan ditafsirkan lebih lanjut oleh hakim dalam penerapannya. Hampir 60% dari populasi dunia tinggal di negara yang menganut sistem hukum ini.

Common law system adalah SUATU sistem hukum yang digunakan di Inggris yang mana di dalamnya menganut aliran frele recht lehre yaitu dimana hukum tidak dibatasi oleh undang-undang tetapi hakim diberikan kebebasan untuk melaksanakan undang-undang atau mengabaikannya.

Sistem hukum Anglo-Saxon

Sistem Anglo-Saxon adalah suatu sistem hukum yang didasarkan pada yurisprudensi, yaitu keputusan-keputusan hakim terdahulu yang kemudian menjadi dasar putusan hakim-hakim selanjutnya. Sistem hukum ini diterapkan di IrlandiaInggrisAustraliaSelandia BaruAfrika SelatanKanada (kecuali Provinsi Quebec) dan Amerika Serikat (walaupun negara bagian Louisiana mempergunakan sistem hukum ini bersamaan dengan sistem hukum Eropa Kontinental Napoleon). Selain negara-negara tersebut, beberapa negara lain juga menerapkan sistem hukum Anglo-Saxon campuran, misalnya Pakistan, India dan Nigeria yang menerapkan sebagian besar sistem hukum Anglo-Saxon, namun juga memberlakukan hukum adat dan hukum agama.

Sistem hukum anglo saxon, sebenarnya penerapannya lebih mudah terutama pada masyarakat pada negara-negara berkembang karena sesuai dengan perkembangan zaman.Pendapat para ahli dan prakitisi hukum lebih menonjol digunakan oleh hakim, dalam memutus perkara.

Sistem hukum adat/kebiasaan

Hukum Adat adalah seperangkat norma dan aturan adat/kebiasaan yang berlaku di suatu wilayah. misalnya di perkampungan pedesaan terpencil yang masih mengikuti hukum adat. dan memiliki sanksi sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di wilayah tertentu.

Sistem hukum agama

Sistem hukum agama adalah sistem hukum yang berdasarkan ketentuan agama tertentu. Sistem hukum agama biasanya terdapat dalam Kitab Suci.

PENGERTIAN NEGARA

Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politikmiliterekonomisosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent.

Namun banyak sekali definisi dari para ahli yang bias kita ambil beberapa yaitu :

1. Menurut Logemann
negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang menyatukan kelompok manusia yg kemudian disebut bangsa

2 Menurut Robert M. Mac. Iver
Negara adalah asosiasi yang berfungsi memelihara ketertiban dalam masyarakat berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh pemerintah yang diberi kekuasaan memaksa

3. Menurut Max Weber
Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah

4. Menurut Hegel
Negara merupakan organisasi kesusilaan yang timbul sebagai sintesis antara kemerdekaan individu dengan kemerdekaan universal

5. Menurut J.J. Rousseau
Kewajiban negara adalah memelihara kemerdekaan individu dan menjaga ketertiban kehidupan manusia

6. Menurut Karl Marx
Negara adalah alat kelas yang berkuasa untuk menindas atau mengeksploitasi kelas yang lain.

7. Menurut George Jellinek
Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu

8.Menurut George H. Sultou
Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat

9. Menurut Roelof Krannenburg
Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri.

10. Menurut Prof. R. Djokosoetono
Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.

11. Menurut Prof. Mr. Soenarko
Negara ialah organisasi manyarakat yang mempunyai daerah tertentu, dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai sebuah kedaulatan.

Sebenarnya masih banyak penjelasan dari berbagai ahli , karena setiap Negara mempunyai ideology masing2 dan penjelasan akan bangsa dan negaranya .

Dan Negara mempunyai sifat sifat seperti Sifat organisasi negara berbeda dengan organisasi lainnya. Sifat negara antara lain :
1. Sifat memaksa
Tiap-tiap negara dapat memaksakan kehendaknya, baik melalui jalur hukum maupun melalui jalur kekuasaan.
2. Sifat monopoli
Setiap negara menguasai hal-hal tertentu demi tujuan negara tersebut tanpa ada saingan.
3. Sifat totalitas
Segala hal tanpa terkecuali menjadi kewenangan negara. Contoh : semua orang harus membayar pajak, semua orang sama di hadapan hukum dan lainnya.

Negara merupakan wadah yang memungkinkan seseorang dapat mengembangkan bakat dan potensinya. Negara dapat memungkinkan rakyatnya maju berkembang melalui pembinaan.

Atas semua aspek tersebut Negara dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

Negara Kesatuan.

Adalah negara yang kekuasaan untuk mengurus seluruh pemerintahan ada ditangan pemerintah pusat atau negara yang pemerintah pusatnya memegang/mengendalikan kedaulatan sepenuhnya baik kedalam maupun keluar. Negara kesatuan memiliki ciri–ciri yaitu hanya ada satu UUD, satu kepala negara, satu kabinet, satu parlemen.

Negara kesatuan ada 2 (dua) macam :

  1. Negara kesatuan sistem Sentralisasi.
  2. Negara kesatuan sistem Desentralisasi.

Negara Kesatuan Sistem Sentralisasi :

Adalah negara kesatuan yang semua urusan pemerintahannya diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, sedangkan daerah hanya tinggal melaksanakan saja semua kebijaksanaan yang ditetapkan pemerintah pusat. Contoh : Jerman pada masa Hitler.

Kebaikan/kelebihan negara kesatuan sistem sentralisasi :

  1. Adanya keseragaman (uniform) peraturan di seluruh wilayah negara.
  2. Adanya kesederhanaan hukum.
  3. Semua pendapatan negara baik yang diperoleh daerah maupun pusat dapat digunakan oleh pemerintah pusat untuk kepentingan seluruh wilayah.

Kelemahan/Keburukan negara kesatuan sistem sentralisasi :

  1. Pekerjaan pemerintah pusat menumpuk, sehingga banyak persoalan yang tidak dapat diselesaikan dengan segera.
  2. Peraturan yang dibuat pemerintah pusat belum tentu semuanya sesuai bagi daerah karena setiap daerah memiliki situasi dan kondisi yang berbeda–beda.
  3. Keputusan pemerintah pusat sering terlambat.
  4. Demokrasi tidak berkembang ke daerah–daerah karena rakyat daerah tidak diberi kesempatan memikirkan dan memajukan daerahnya sendiri.

Negara Kesatuan sistem Desentralisasi :

Adalah negara kesatuan yang semua urusan pemerintahannya tidak diurus sepenuhnya oleh pemerintah pusat, melainkan sebagian urusan pemerintahannya didelegasikan atau diberikan kepada daerah–daerah untuk menjadi urusan rumah tangga daerah masing–masing. Dalam negara kesatuan sistem desentralisasi daerah berstatus sebagai daerah otonom. Contoh Indonesia berdasarkan ketentuan pasal 18 UUD 1945 menganut sistem desentralisasi.

Kebaikan negara kesatuan sistem desentralisasi :

  1. Tugas pemerintah pusat menjadi ringan.
  2. Daerah dapat mengatur daerahnya dengan sebaik–baiknya sesuai dengan kondisi dan situasi masing–masing.
  3. Demokrasi dapat berkembang ke daerah–daerah.
  4. Peraturan yang dibuat pemerintah daerah akan sesuai dengan kondisi daerahnya.
  5. Pembangunan di daerah akan berkembang.
  6. Partisipasi dan tanggung jawab rakyat terhadap daerahnya akan meningkat.

Kelemahan negara kesatuan sistem desentralisasi :

  1. Peraturan daerah di seluruh wilayah negara tidak seragam.
  2. Timbulnya peraturan daerah yang bermacam–macam, sehingga sulit untuk dipelajari.

Negara Serikat.

Adalah suatu negara yang terdiri dari beberapa negara bagian dengan pemerintah pusat (federal) yang menyelenggarakan kedaulatan keluar, sedangkan kedaulatan kedalam tetap ada pada pemerintah negara bagian.

Dalam negara serikat ada dua macam Pemerintahan yaitu :

  1. Pemerintah Federal : Biasanya pemerintah federal mengurusi hal–hal yang berhubungan dengan hubungan luar negeri, keuangan, pertahanan negara dan pengadilan.
  2. Pemerintah negara bagian : Di dalam negara serikat, setiap negara bagian diperkenankan memiliki Undang–Undang Dasar, Kepala negara, Parlemen dan Kabinet sendiri.

UNSUR – UNSUR NEGARA

Dibagi menjadi empat yaitu

  1. Wilayah
  2. Rakyat
  3. negara yang berdaulat
  4. pengakuan negara lain

Dan atas semua itu Indonesia mempunyai tujuan yang tercantum pada pembukaan UUD 1945  yaitu

a.      Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;

b.      Memajukan kesejahteraan umum;

c.       Mencerdaskan kehidupan bangsa;

d.      Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.

Setiap kelompok atau pun Negara sekalipun harus mempunyai pemimpin . Pemimpin didalam ngara kita disebut pemerintah

Dalam topic ini apa perbedaan pemerintah dan pemerintahan

Pemerintahan              : sistim penyelenggaraan negara, bagaimana negara ysb diatur, dsb

Pemerintah                  : para penyelenggara negara, dalam hal melaksanakan jalannya pemerintahan, misalkan  presiden dan kabinetnya, gubernur, bupati, dsb

WARGA NEGARA DAN NEGARA

Warga Negara adalah orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi merupakan anggota resmi dari suatu Negara tertentu,atau dengan kata lain warganegara adalah warga suatu Negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Dan warga Negara dibagi menjadi 2 kriteria yaitu :

1. Kriteria Kelahiran, berdasarkan kriteria ini, dibedakan lagi menjadi dua, yaitu :

* Kriteria Kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut “ius sanauinis”
* Kriteria Kelahiran menurut asa tempat lahir “ius soli”.

2. Naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu proses hukum yang menyebabkan seseorang

dengan syarat tertentu mempunyai kewarganegaraan lain.

Pada UUD 1945 Warga Negara telah diatur pada pasal 26 yaitu :

Menurut pasal 26 UUD 1945

(1)    Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.

(2)    Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.

(3)    Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.

Menurut pasal 26 ayat (2) UUD 1945,

–          Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.

–          Bukan Penduduk, adalah orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara sesuai dengan visa

Dan kita sebagai warga Negara yang baik akan mengerti akan identitas kita bila mempelajari hukum dan segala aturan sehingga proses pembangunan Negara dapat berlangsung dengan baik .

NAMA     : RACHMAT SOLIHIN

NPM       : 25112834

KELAS   : 1KB05

 

ILMU SOSIAL DASAR BAB 1 & 2 : ISD SEBAGAI SALAH SATU MKDU & PENDUDUK MASYARAKAT & KEBUDAYAAN

  1. I.              Ilmu Sosial Dasar Sebagai salah satu  MKDU
    1. A.      Pengertian, Tujuan, ILMU SOSIAL DASAR dan ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

–            Ilmu Sosial Dasar  adalah suatu ilmu yang menganalisa masalah – masalah Sosial yang timbul dan berkembang, yang diwujudkan oleh masyarakat dengan menggunakan pengertian – pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan ilmu Sosial .

–   Tujuan Ilmu Sosial Dasar adalah Tujuan Ilmu Sosial dasar adalah membantu  perkembangan pikir mahasiswa dan kepribadian agar memperoleh wawasan yang lebih luas dan ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap golongan terpelajar Indonesia.

1). Memahami dan juga menyadari adanya kenyataan Sosial dan masalah-masalah   Sosial yang ada di dalam masyarakat.

2). Peka terhadap masalah Sosial untuk ikut serta dalam usaha menanggulanginya.

3). Menyadari bahwa setiap masalah Sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat dipelajari

–  Berdasarkan dari macam-macam buku besar yang telah dijadikan sebagai   sumber  dan ilmu penetahuan dibagi menjadi tiga yaitu:

v  Ilmu pengetahuan alam

v  Ilmu pengetahuan Sosial

v  Ilmu pengetahuan budaya atau biasa disebutnya Ilmu penetahuan humaniora

Dan dalam ilmu pengetahuan tersebut juga mempunyai suatu arti atau kajian yang mempunyai arti yang sangat banyak dan juga luas bisa dibilang kalau kita belajar ilmu penetahuan itu tidak aka nada habisnya dikarenakan semakin zaman berubah maka pola berpikir manusia pun akan berubah dikarenakan sudah berubahnya zaman dan juga unsur-unsur kebudayaan selain itu pun kode etik dan sopan santun tidak boleh ditinggalkan.

Semua sumber banyak sekali yang mempunyai arti yang unik dan juga berbeda maka dari itu saya merangkumnya jadi arti saya sendiri yaitu

  • Ilmu pengetahuan alam

Menjalani hidup didunia ini kita tidak sendiri sebagai mahkluk hidup, dikarenakan kita juga perlu adanya keterkaitan hubungan yang saling menguntungkan, menguntungkan hanya satu pihak, dan sama-sama merugikan semua itu dilakukan begitu saja tanpa mengenal perubahan jaman dikarenakan itu semua dilakukan demi kelangsungan hidupnya.

Kehidupan kita didunia ini sangatlah membutuhkan suatu nilai dari alam yang mempunyai arti lebih bila alam pun sudah tidak berkenan menerima keadaan kita habislah kita semua semua itu memang sudah digaris besarkan kalau alam lah yang menjadi nilai unsur kehidupan kita maka bisa disebut Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang semua kaitannya tentang nilai kehidupan kita yang semuanya itu memerlukan suatu perhitungan yang amat dalam dan juga berdasarkan metode-metode ilmiah.

Didalam kehidupan ilmu pengetahuan alam sangat lah penting dikarenakan banyak sekali manfaat yang bisa diambilnya untuk memudahkan kita sebagai kelangsungan hidup kita, ilmu pengathuan alam pun dibagi menjadi beberapa pecahan yaitu: Bilogi yang mempelajari tentang nilai kehidupan mahkluk hidup seperti manusia,hewan, dan juga tumbuhan tidak hanya itu biologi pun banyak mempelajari organ-organ dalam mahkluk hidup demi mengetahui seberapa besar perbedaan organ dalam setiap mahkluk hidup yang mempunyai banyak manfaat dan juga tujuan seperti bisa mengatahui apa bila mahkluk hidup ada yang menderita penyakit didalam organ dalam tubuhnya

Kimia adalah ilmu yang mempelajari jenis-jenis dari alam yang seperti bahan-bahan yang kita gunakan didalam kehidupan kita sehari-hari kimia mempelajari hasil dari alam seperi emas, minyak bumi, garam, assam, batu bara,dan masih banyak lagi semua itu dipelajari dengan banyak perhitungan dan juga mengetahui hasil alam lainnya dengan itu bisa menemukan bahan kimia baru, maka akan berguna bagi manusia

Fisika ilmu yang memepelajari suatu skala perbandingan yang mempunyai banyak cara dan juga langkah-langkah metode dalam perhitungannya didalm proses perhitungannya fisika banyak menggunakan satuan dan juga massa jenis didalam kehidupan fisika sangatlah membantu kita, fisika pun bisa dibilang susah dan juga gampang semua itu hanya tergantung dari faktor manusianya yang mau mempelajarinya atau tidak dalam kehidupan kita fisika banyak sangat lah kuntungan contoh: dalam membuat suatu gedung dengan tingkat kemiringan atau kerataan tanah kita sangat lah susah akan tetapi kalau kita mempelajari fisika semua itu bisa diatasi.

  • Ilmu pengetahuan Sosial

Berinteraksi sesama manusia dan juga masyarakat tentu saja sangatlah menyenangkan apa bila semua itu memberikan manfaat dan juga hal positif, ikut didalam keorganisasian sebagian orang bisa berkata itu mudah semudah membalik tangan akan tetapi apa bila kita belum pernah mempelajari ilmu tentang bagaimana menghadapi orang lain, ikut dalam keorganisasian, interaksi sesama manusia dengan  tidak adanya semua itu kita akan merasa diri kita kurang atau bisa disebut dengan kurangya percaya diri

Dari kesimpulan diatas bisa diartikan sebagai kalau ilmu pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang unsur-unsur atau nilai-nilai dari berinteraksi Sosial, nilai kehidupan kita dalam melakukan suatu kegiatan, berpikir menjadi orang mempunyai rasa nilai tenggang rasaan sesama manusia didalam ilmu pengatahuan Sosial dibagi menjadi beberapa ilmu yaitu: sejarah, geografi, ekonomi, dan masih banyak lagi dan berikut penjelasannya

Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan dari masa lampau dari ilmu ini kita bisa mengetahui tentang bagaimana cara kehidupan masa lalu berlangsung dari mulai cara mereka berlangsung kehidupannya dari mulai alat-alat mereka yang digunakan untuk melakukan kegiatannya, mengetahui cara berpikirnya pola berkembang.

Geografi ilmu yang mempelajari tentang letak suatu daerah dan astronominya ilmu ini banyak sangat berguna untuk menegathui letak-letak daerah dan juga geografi ini mempelajari tentang gejala-gejala alam apa bila ada akan terjadi suatu musim bisa diperhitungkannya dengan cara letak astronomis suatu daerahnya

Ekonomi adalah sebuah ilmu yang menggunakan kode perhitungan dalam menjalankan sebuah perencanaan dan juga kegiatan agar semuanya bisa berjalan dengan lancar didalam ekonomi juga banyak sekai tentang nemanajemen keuangan dalam memenuhi apa yang kita inginkan agar semuanya bisa terwujud.

  • Ilmu kebudayaan

Di dunia ini banyak sekali Negara dan juga rakyatnya dengan berbagai macam suku dan budaya disetiap suku atau etnic mempunyai perbedaan dan juga cirri khas yang bisa kita membedakannya dari mulai pakaiannya, tutur bahasanya, dan juga norma-norma kehidupannya sehingga dari situ lah kita bisa menyimpulkan bahwa ilmu kebudayaan adalah ilmu yang mempelajari tentang suatu norma asas di setiap wilayah diberbagai Negara, tidak semua kebudayaan itu sama dan juga tidak lain pula dinegara satu mudah menerima kedatangan buadaya yang berasal dari Negara lain contoh: di bagian Negara barat boleh memakai pakaian yang terbuka akan tetapi dinegara Indonesia yang mayoritas negaranya mempunyai kepercayaan muslim sangat sulit menerima keadaan seperti itu.

  1. II.                            Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial

Hubungan ILMU SOSIAL DASAR dengan IPS

Ilmu SOSIAL Dasar (ILMU SOSIAL DASAR) dan Ilmu Pengetahuan SOSIAL (IPS) kedua-duanya mempunyai persamaan dan perbedaan.

Adapun persamaan antara keduanya adalah :

v    Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program   pendidikan/pengajaran.

v  Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.

v  Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan SOSIAL dan masalah SOSIAL.

Adapun perbedaan antara keduanya adalah :

v    Ilmu SOSIAL Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedang Ilmu Pengetahuan SOSIAL diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.

v    Ilmu SOSIAL Dasar merupakan satu matakuliah tunggal, sedang Ilmu Pengetahuan SOSIAL merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).

v    Ilmu SOSIAL Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu Pengetahuan SOSIAL diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan intelektual.

 

Bahan pembelajaran Ilmu SOSIAL Dasar

  1. Kenyataan-kenyataan SOSIAL yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah SOSIAL tertentu.
  2. Konsep-konsep SOSIAL atau pengertian-pengertian tentang kenyataan­kenyataan SOSIAL dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah SOSIAL yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan SOSIAL.

Keanekaragaman dan konsep kesatuan SOSIAL bertolak dari kedua konsep tersebut diatas, maka dapat kita pahami dan kita sadari bahwa di dalam masyrakat selalu terdapat:

v    Persamaaan dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku baik secara individual atau kelompok atau golongan.

v  Persamaan dan perbedaan kepentingan

Persamaan dan perbedaan itulah yang menyebabkan sering timbulnya pertentangan/konflik, kerja-sama, kesetiakawanan antar individu dan golongan.

  1. Masalah-masalah SOSIAL yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan SOSIAL yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan.

 

Ruang Lingkup Ilmu SOSIAL Dasar

Ilmu SOSIAL Dasar meliputi dua kelompok utamam, studi manusia dan masyarakat dan studi lembaga – lembaga SOSIAL. yg terutama terdiri atas psikologi, sosiologi, dan antropologi, sedang yg kemudian terdiri atas ekonomi dan politik.

SASARAN STUDI ILMU SOSIAL DASAR adalah aspek – aspek yg paling dasar yg ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk SOSIAL dan masalah – masalah yg terwujud dari padanya.

Materi Ilmu SOSIAL Dasar terdiri atas masalah-masalah SOSIAL. Untuk dapat menelaah masalah-masalah SOSIAL, hendaknya terlebih dahulu kita dapat mengindentifikasi kenyataankenyataan SOSIAL dan memahami sejumlah konsep SOSIAL tertentu. Sehingga dengan demikian bahan pelajaran Ilmu SOSIAL Dasar dapat dibedakan atas tiga golongan yaitu,

v    Kenyataan-kenyataan SOSIAL tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu-ilmu SOSIAL, karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangannya. Dalam Ilmu SOSIAL Dasar kita menggunakan pendekatan interdisiplin/multidisiplin.

  • Konsep-konsep SOSIAL atau pengertian-pengertian tentang kenyataan­kenyataan SOSIAL dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah SOSIAL yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan SOSIAL.Sebagai contoh dari konsep dasar semacam itu misalnya konsep “keanekaragaman” dan kosep “Kesatuan SOSIAL”. Bertolak dari kedua konsep tersebut di atas, maka dapat kita pahami dan sadari bahwa di dalam masyarakat selalu terdapat :
  • Masalah-masalah SOSIAL yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan SOSIAL yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan.

Konsorsium Antar Bidang telah menetapkan bahwa perkuliahan Ilmu SOSIAL Dasar terdiri dari 8 (delapan) pokok bahasan. Dari ke delapan Pokok Bahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu SOSIAL Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya :

1. Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan

perkembangan masyarakat dan kebudayaan.

2. Masalah individu, keluarga dan masyarakat.

3. Masalah pemuda dan SOSIALisasi.

4. Masalah hubungan antara warga negara dan negara.

5. Masalah pelapisan SOSIAL dan kesamaan derajat.

6. Masalah masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.

7. Masalah pertentangan-pertentangan SOSIAL dan integrasi.

8. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan

masyarakat.

  1. III.             Penduduk , Masyarakat & Kebudayaan
  2. Pertumbuhan Penduduk

–       Berdasarkan estimasi yang diterbitkan oleh Biro Sensus Amerika Serikat, penduduk dunia mencapai 6,5 miliar jiwa pada tanggal 26 Februari 2006 pukul 07.16 WIB. Dari sekitar 6,5 miliar penduduk dunia, 4 miliar diantaranya tinggal di Asia. Tujuh dari sepuluh negara berpenduduk terbanyak di dunia berada di Asia (meski Rusia juga terletak di Eropa).

Sejalan dengan proyeksi populasi, angka ini terus bertambah dengan kecepatan yang belum ada dalam sejarah. Diperkirakan seperlima dari seluruh manusia yang pernah hidup pada enam ribu tahun terakhir, hidup pada saat ini.

Pada tanggal 19 Oktober 2012 pukul 03.36 WIB, jumlah penduduk dunia akan mencapai 7 miliar jiwa.Badan Kependudukan PBB menetapkan tanggal 12 Oktober 1999 sebagai tanggal dimana penduduk dunia mencapai 6 miliar jiwa, sekitar 12 tahun setelah penduduk dunia mencapai 5 miliar jiwa.

Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (2005):

Gambar

–          Republik Rakyat Cina (1.306.313.812 jiwa)

–          India (1.103.600.000 jiwa)

–          Amerika Serikat (298.186.698 jiwa)

–          Indonesia (241.973.879 jiwa)

–          Brasil (186.112.794 jiwa)

–          Pakistan (162.419.946 jiwa)

–          Bangladesh (144.319.628 jiwa)

–          Rusia (143.420.309 jiwa)

–          Nigeria (128.771.988 jiwa)

–          Jepang (127.417.244 jiwa)                            (http://id.wikipedia.org)

–          TAHUN PENGGANDAAN PERKIRAAN PENDUDUK DUNIA

Tahun Jumlah
800 SM 5 JUTA
500 150 JUTA
1650 1 MILYARD 180 JUTA
1830 1 MILYARD 180 JUTA
1930 2 MILYARD 100 JUTA
1975 4 MILYARD 45 JUTA

Sumber : Ehrlich, Paul, R, el al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco.

Dari tabel diatas, dapat diambil bahwa dari tahun 1830-1930 pada kurun waktu 100 tahun mengalami penggandaan penduduk, sedangkan dari tahun 1930-1975 pada kurun waktu hanya 45 tahun telah mengalami penggandaan. Ini menunjukkan bahwa penggandaan semakin cepat berlangsung.

Faktor demografi yang mempengaruhi penambahan atau pertambahan penduduk di suatu daerah atau negara

– Kematian (Mortalitas)
Ada beberapa tingkat kematian. Akan tetapi di sini hanya dijelaskan dua jenis tingkat kematian saja yaitu :

a.Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR)
Tingkat kematian kasar adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Secara dinyatakan tiap 1.000 orang.

b. Tingkat Kematian Khusus (Age Specific Death Rate)
Tingkat kematian dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan. Umpama laki-laki berusia 85 tahun mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mati daripada laki-laki umur 25 tahun. Orang laki-laki yang berada di medan perang lebih besar kemungkinan untuk mati daripada istri mereka yang berada di rumah. Karena perbedaan resiko kematian tersebut, maka digunakan tingkat kematian menurut umur (Specific Death Rate). Dengan tingkat kematian ini menunjukkan hasil yang lebih teliti.

– Kelahiran (Fertilitas)
Pengukuran fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :

1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyaknya bayi-bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.
2. Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.
3. Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak (tetapi meninggal hanya sekali).
– Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan. .

Pengaruh Pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan social

Pertumbuhan penduduk yang terjadi begitu cepat bisa menimbulkan berbagai masalah, seperti semakin berkurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia. Dengan semakin berkurangnya lapangan pekerjaan maka akan terjadi kesenjangan ekonomi yang bisa berdampak timbulnya keresahan pada masyarakat yang diakibatkan oleh semakin meningkatnya tingkat kriminalitas yang diakibatkan oleh banyaknya masyarakat yang frustasi dengan kondisi ekonominya lalu mengambil jalan pintas untuk melakukan tidak kejahatan seperti perampokan, pencurian, dsb.

Di bidang pendidikan pun bisa terkena dampak dari pertumbuhan penduduk. Seperti semakin banyaknya anak usia sekolah yang terpaksa tidak bersekolah karena kekurangan gedung sekolah. Hal ini bisa terjadi dikarenakan pertambahan yang terjadi tidak dibarengi dengan perbaikan dan pertambahan fasilitas seperti gedung sekolah.

Hubungan antara masalah penduduk dengan pekembangan kebudayaan

Perkembangan kebudayaan bisa terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan manusia lainnya atau karena hubungan antara kelompok manusia dengan masyarakat. Kebudayaan tidak mungkin bersifat statis karena kebudayaan bisa berkembang seiringdengan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat. Pertambahan penduduk bisa membawa dampak positif bagi perkembangan kebudayaan, karena semakin banyak masyarakat yang berinteraksi dengan suatu kelompok individu atau masyarakat yang lain dan mengenalkan budaya mereka sendiri maka budaya tersebut bisa dikenal di luar daerahnya.

• Angka kematian kasar (crude death rate)
Adalah banyaknya orang yang mati sampai 10000 penduduk pertahun cara atau rumus untuk menghitung angka kematian kasar adalah sebagai berikut:
CDR: D/Px1000
CDR: (Crude Death Rate) = Angka kematian kasar
D: (Death) = Jumlah kematian
P: (Population) = Jumlah penduduk
• Angka kematian khusu (Age spesific death rate)
Adalah banyaknya orang yang mati sampai 10000 penduduk pada usia tertentu pertahun cara untuk menghitung angka kematian khusus adalah:
ASDR = Dx/Px/1000
ASDR = Age spesific death rate
(D): (Death) = Jumlah kematian
(P): (Population) = Jumlah penduduk
Faktor-faktor penunjang kematian:
• Adanya bencana alam dan wabah penyakit
• Fasilitas kesehatn yang kurang
• Tingkat kesehatan masyarakat yang rendah
• Makanan kurang bergizi
• Kecelakaan lalu lintas
• Adanya peperangan

Faktor-faktor penghambat kematian
• Fasilitas kesehatan yang lengkap
• Kemajuan pendidikan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
• Larangan agama membunuh orang
• Makanan cukup bergizi
• Lingkungan yang bersih dan teratur  ——à   http://ajisetyoaryantogendut.blogspot.com/

Migrasi 

Migrasi merupakan akibat dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan. Sebagai akibat dan keadaan alam yang kurang menguntungkan menimbulkan terbatasnya sumber daya yang mendukung penduduk di daerah tersebut.

Faktor-faktor migrasi adalah sebagai berikut :

– Sumber Daya Alam
– Sosial dan Budaya
– Potensial Ekonomi
– Tekhnologi

Akibat Migrasi

a. Urbanisasi (migrasi dari desa ke kota) walaupun urutannya sangat kecil, namun dapat mempengaruhi pola distribusi penduduk secara keseluruhan. Para urbanit kebanyakan terdiri dari golongan umur muda yang sangat produktif serta banyak inisiatifnya.

b. Migrasi interegional di Indonesia kebanyakan dilaksanakan oleh mereka yang berumur produktif dan kreatifitas tinggi. Hal tersebut memungkinkan tingginya angka pertumbuhan penduduk serta tingkat laju pembangunan di luar Jawa. Di DKI Jakarta sebagai akibat dari adanya migrasi interegional pertumbuhannya menjadi sangat cepat.

c. Migrasi antar negara di Indonesia adalah sangat kecil dari hasil sensus penduduk pada tahun 1971 sampai dengan 1980 migrasi masuk (immigrasi) hanya ada 0,61% dan migrasi ke luar (emigrasi) hanya sebesar o,57% per tahun. Sehingga akibatnya kurang nyata terhadap distribusi penduduk Indonesia. Walaupun migrasi dapat terjadi dalam dimensi nasional, regional, dan internasional, namun dipandang dari sudut sosiologi tidak ada perbedaan dasar antara migrasi nasional dan internasional (emigrasi dan imigrasi).

–           3 Jenis Struktur Penduduk

Pada perkembangan penduduk , terbentuk beberapa struktur yang mempunyai perbedaan dan ciri masing masing sehingga struktur tersebut dibagi 3 , yaitu :

1)      Penduduk Expansif (Golongan Muda)  memiliki ciri-ciri :
a. Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
b. Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
c. Tingkat kelahiran bayi tinggi
d. Pertumbuhan penduduk tinggi

2)      Penduduk Stasioner memiliki ciri-ciri :
a. Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
b. Tingkat kelahiran rendah
c. Tingkat kematian rendah
d. Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat

3)      Penduduk Constructive (Golongan Tua) memiliki ciri-ciri :
a. Sebagian besar penduduk berada kelompok usia dewasa atau tua
b. Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit
c. Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian
d. Pertumbuhan penduduk terus berkurang

–       PIRAMIDA PENDUDUK

Distribusi usia dan jenis kelamin penduduk dalam negara atau wilayah tertentu dapat digambarkan dengan suatu piramida penduduk. Grafik ini berbentuk segitiga, dimana jumlah penduduk pada sumbu X, sedang kelompok usia (cohort) pada sumbu Y. Penduduk lak-laki ditunjukkan pada bagian kiri sumbu vertikal, sedang penduduk perempuan di bagian kanan.

Piramida penduduk menggambarkan perkembangan penduduk dalam kurun waktu tertentu. Negara atau daerah dengan angka kematian bayi yang rendah dan memiliki usia harapan hidup tinggi, bentuk piramida penduduknya hampir menyerupai kotak, karena mayoritas penduduknya hidup hingga usia tua. Sebaliknya yang memiliki angka kematian bayi tinggi dan usia harapan hidup rendah, piramida penduduknya berbentuk menyerupai genta (lebar di tengah), yang menggambarkan tingginya angka kematian bayi dan tingginya risiko kematian.


Berdasarkan bentuknya , piramida oenduduk dibedakan sebagai berikut :

–                

1) Piramida penduduk bentuk kerucut atau limas. Bentuk piramida ini menggambarkan pertumbuhan penduduk yang cepat karena terjadi penurunan tingkat kelahiran bayi dan anak-anak, tetapi tingkat fertilitas masih tinggi.

2) Piramida penduduk bentuk pucuk granat. Bentuk piramida ini menggambarkan angka kelahiran dan tingkat kelahiran yang rendah.

3) Piramida penduduk bentuk kepala nisan. Bentuk piramida ini menggambarkan tingkat kelahiran mengalami penurunan yang tajam dan tingkat kematian yang sangat rendah.

Piramida penduduk dapat dibedakan pula atas tiga macam, yaitu ekspansif, konstruktif,dan stasioner. Piramida ekspansif adalah piramida yang terjadi apabila sebagian besar penduduk berada pada kelompok usia muda. Adapun piramida konstruktif adalah piramida yang terjadi apabila kelompok usia muda jumlahnya sedikit, sedangkan piramida stasioner adalah piramida yang terjadi apabila banyaknya penduduk dalam setiap kelompok usia relatif sama.

–         Rasio Ketergantungan

Penduduk berusia dibawah 15 tahun  dianggap sebagai penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis masih tergantung pda orang tua. Selain itu, penduduk berusia diatas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-64 tahun, adalah penduduk usia kerja yang dianggap sudah produktif. Atas konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah penduduk yang tergantung pada penduduk usia kerja. Meskipun tidak terlalu akurat, rasio ketergantungan semacam ini memberikan gambaran ekonomis penduduk dari sisi demografi. Jadi kita sebagai generasi muda yang memadai masa produktif , harus berkinerja lebih baik dari orang yang tidak produktif lagi . Sehingga secara tidak langsung kita telah memperbaharui tingkat kinerja pembangunan Negara secar efisien

–          Pertumbuhan & Perkembangan Budaya Di Indonesia

Indonesia adalah negara yang penuh akan budaya dan turunan dari nenen moyang sehingga buadaya di Indonesia mempunyai ciri khas dan keunikan tersendiri dibandingkan dengan Negara lain . Di tiap provinsi di Indonesia mempunyai etika dan budaya mereka masing masing

Namun Di Era moden ini , populasi rakyat yang membudayakan turunan nenek moyang itu berkurang dengan semakin maraknya pengaruh “GLOBALISASI” yang berdatangan dari luar negeri . Globalisasi datang dari banyak lapisan dan kondisi . Oleh karena itu sudah sepatutnya kita generasi muda membantu perkembangan budaya di Indonesia untuk menghindari dampak negative dari globalisasi itu sendiri

–            Kebudayaan Hindu,Budha&Islam

NKRI menganut pembebasan pemilhan agama dalam asa HAM . Agama agama di Indonesia kian bertambah dikarenakan efek dari globalisasi . Namun yang pertama datang ke Indonesia adalah Agama Islam dimana dianut oleh raja raja zaman dahulu dan terkenalnya dengan komunitas penyiar islam yaitu “Wali Songo” . Setela islam , baru lah muncul agama seperti hindu budha kristhen dan lain lain , terutama melalui sector perdagangan yang kebanyakan bukan penganut agama islam .

Dan Sekian beberapa artikel yang saya rangkum dan saya buat untuk sekedar informasi danpengetahuan untuk pembaca . Mohon maaf jika ada kutipan atau kata kata yang salah , mohon maaf yang sebesar besarnya

wassalamualaikum Wr.Wb

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk

Sumber : Ehrlich, Paul, R, el al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco.

http://ajisetyoaryantogendut.blogspot.com/

http://belajar.kemdiknas.go.id/index3.php?display=view&mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/SMP/view&id=80&uniq=890

http://www.datastatistik-indonesia.com/portal/index.php?option=com_content&task=view&id=212&Itemid=212

 

NAMA : RACHMAT SOLIHIN

KELAS = 1KB05

NPM = 25112834